Anang : Perseteruan Dugaan Ijazah Palsu Ketua DPRD Banjar Dengan Puar Junaidi Diselesaikan Internal Golkar Saja

Gambar Anang Rosadi

SUAKA – KALSEL. Perseteruan anggota Komisi I DPRD Kalsel dari Golkar, Puar Junaidi dengan Ketua DPRD Banjar H Rusli makin memanas seiring menyeruaknya berbagai media dipublik dalam pemberitaan dugaan penggunaan ijazah palsu oleh H Rusli. Dari itu semua kedua kader partai berlambang pohon beringin ini saling mengadu hingga menyeret masalah dugaan ijazah palsu tersebut ke Polda Kalsel dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah XI Kalimantan.

Salah seorang putra pendiri Partai Golkar Kalimantan Selatan, Ir Anang Rosadi Adenansi meminta kepada Dewan Penasehat dan Dewan Pertimbangan Partai Golkar Kalsel segera turun tangan dalam mendamaikan perseteruan dua kader beringin itu agar tidak melebar kemana-mana.

“Sebaiknya, Wanhat dan Wantim Partai Golkar Kalsel segera turun tangan. Jelas, perseteruan dua kader Golkar antara Puar Junaidi dan H Rusli ini sangat mengusik perasaan kami selaku putra-putri pendiri Partai Golkar di Kalsel,” ucap Anang Rosadi kepada sejumlah wartawan di Banjarmasin, Kamis (8/8/2019).

Ia mengakui sebenarnya tak ingin berkomentar atau ikut campur dalam rivalitas yang terjadi di tubuh Partai Golkar. Hanya saja, Anang Rosadi mengaku prihatin justru masalah ini terkesan dibiarkan saja bagai bola bergulir tak terarah.

“Ini jelas sangat mengkhawatirkan, terutama bagi internal Partai Golkar sendiri sebagai pemenang di Pemilu 2019. Bagaimana pun, baik Puar Junaidi maupun H Rusli, merupakan kader terbaik Partai Golkar yang telah memberi kontribusi berarti bagi parpol ini,” ucap mantan anggota DPRD Kalsel ini.

Menurut Anang Rosadi, sepatutnya persoalan yang terjadi antar kader beringin harus segera diselesaikan di internal, bukan malah melebar ke luar dan menjadi konsumsi publik.

“Perseteruan dugaan Ijazah Palsu Ketua DPRD Banjar H Rusli disesama kader dengan saudara Puar Junaidi Anggota DPRD Kalsel ini sebaiknya diselesaikan di Internal Partai Golkar saja. Kita harus apresiasi ketika ada kader Partai Golkar yang mampu menaikkan suara partai di Pemilu 2019, itu harus dihargai. Jika tidak, masalah ini akan berpengaruh secara institusi Partai Golkar sendiri, apalagi saat ini makin dekatnya pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 mendatang,” celutus Anang Rosadi.

Baca Juga:  Kapolda Kalsel dan Pejabat Utama Polda Kalsel Sambut Kedatangan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi III DPR RI

Anang pun berpendapat hukum atas persoalan tersebut. Hanya saja, tak bisa dikemukan, karena, ujar Anang bagaimanapun baik Puar Junaidi maupun H Rusli merupakan sahabatnya.

“Dalam posisi ini, tentu saya harus berdiri netral dan independen, sehingga penyelesaian masalah ini harus ditangani serius Wanhat dan Wantim Golkar Kalsel,” tukas Anang Rosadi.

Ia memastikan siap turun tangan jika kedua belah pihak mempercayakan agar persoalan itu bisa dituntaskan lewat musyawarah, bukan menggelinding ke ranah hukum. (red)

Dibaca 154 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top