Memperingati 100 Hari Wafatnya Sayyid Muhammad Alvin, Aktivis Melawan Kadap

SUARA KALIMANTAN – KALSEL. Para aktivis Kalimantan yang memperjuangkan penerangan yang layak di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang di sebut “Aktivis Melawan Kadap” besok Kamis (11/8) memperingati dan mengenang 100 hari wafatnya salah satu aktivis tersebut yaitu saudara Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris. Menurut salah seorang petinggi Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) yang memotori para aktivis Kalimantan dalam memperjuangankan penerangan yang layak di Kalselteng, peringatan atau mengenang 100 hari wafatnya Muhammad Alvin Heriywan Al Ideris ini adalah sebuah bentuk pengenangan jasa-jasa nya dalam ikut andil didepan dalam sebuah perjuangan untuk kepentingan masyarakat Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, ujar Fauzi Noor.

Kegiatan 100 hari yang biasa di sebut oleh kalangan masyarakat Kalimantan dengan istilah MANYARATUS ini dilaksanakan pada hari Kamis besok, 11 Agustus 2016 di rumah bibi almarhum Hajjah Latifah Noor dengan alamat Gudang Hirang Kelometer 11,500 RT.04 Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dan diharap semua kawan-kawan aktivis bisa berhadir di acara tersebut, ujarnya.

“Hari ini para panitia sangat sibuk mempersiapkan persiapan kegiatan besok, ini kawan-kawan lagi memasang tenda-tenda, mempersiapkan buat keperluan kegiatan besok dan lain-lain, diperkirakan undangan yang akan hadir diatas seribu orang, karena undangan yang kami sebarkan lebih dari 1000 lembar untuk semua kalangan masyarakat, baik para pejabat eksekutif, legislatif, yudikatif dan para tokoh-tokoh masyarakat,” suguh Fauzi kepada wartawan.

Semasa hidup almarhum dikenal sebagai anak yang baik dan sangat santun serta penurut serta almarhum sangat menghormati orang yang lebih tua dari dia sendiri. Almarhum Sayyid Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris merupakan putra tertua dari Aspihani Ideris bin Muhammad Ideris bin Abdurrasyid bin Kumau bin Tukus bin Abdullah Assegaf.Diketahui Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris ini juga ternyata salah satu cicit zuriat Rasulullah, walaupun dari datuk, kakek sampai orang tua kandungnya menyembunyikan. Karena diketahui dari keturunannya datuk almarhum tersebut masih keturunan Arab-India dengan marga Assegaf.

Baca Juga:  Cemburu Buta Berujung Maut

Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris bin Aspihani Al Ideris bin Muhammad Ideris bin Haji Abdurrasyid (Tuan Guru Abdurrasyid) bin Kumau bin Habib Tukus bin Abdullah bin Sayyid Alwi bin Ali Assegaf, sampai ke nasab Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam bin Ali Walidil Faqih bin Muhammad Shahib Murbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa An-Naqib bin Muhammad Jamaluddin bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Al-Awsat (Imam Ali Zainal ‘Abidin) bin Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah Az-Zahra binta Rasulullah SAW.

Setiap ayahda melaksanakan aksi demontrasi ataupun investigasi, almarhum sering kali ikut fifalamnyaegiatan aksi yang terakhir di ikuti oleh almarhum adalah AKSI DEMO di depan kantor Wilayah PT PLN (Persero) Kalsel-Kalteng di Banjarbaru pada hari Rabu 13 April 2016 yang lewat dengan tuntutan PLN memperbaiki kelistrikan di Kalsel dan Kalteng, seperti jangan sering mati lagi listrik di Kalsel dan Kalteng terkecuali bersifat emergency.

Almarhum Sayyid Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris merupakan anak kandung dari seorang tokoh aktivis Kalimantan dan ia meninggal dunia di karenakan sakit sejak usai melaksanakan aksi demo tersebut dan wafat pada 27 Rajab 1437 H serta di makamkan di pemakaman keluarga belakang Masjid Agung Khairullah Sungai Lulut Kelometer 8 Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. jelas Fauzi Noor.

Saya atas nama Ketua Koalisi Lintas LSM Kalimantan Selatan merasa sangat kehilangan atas meninggalnya anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris ini. Ia ini tergolong anak yang sangat santun dan menghormati orang yang lebih tua dari dia sendiri, “Insya Allah Surga bagi anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris, karena menurut tetangganya disaat ia menjelang ajalnya, almarhum sempat mengucapkan lafaz Allahu Akbar dengan keras selama tiga kali dan akhirnya ia meninggal dunia. Semoga Allah menempatkan almarhum di Surganya. Amin,” ucap Fauzi Noor kepada sejumlah wartawan.

Baca Juga:  Mantan Kajari Kotabaru Menyempatkan Diri Bertemu Para Awak Media

Sekedar diketahui bahwa hasil perjuangan aksi para Aktivis Melawan Kadap tersebut General Manager PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Purnomo berjanji dan kontrak perjanjian dengan para aktivis Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK), bahwa mesin Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Blok Bangkanai di Desa Karendan Kecamatan Lahei Kabupaten Barito Utara diakhir Agustus 2016 ini segera dioperasikan dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pulang Pisau yang mempunyai daya terpasang 2 x 60 MW ini dibangun di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah di September 2016 sudah bisa di operasikan, begitu juga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Asam-Asam Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan di September 2016 akan datang ini sudah bisa beroperasi dengan baik. (TIM)

Dibaca 157 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top