Banjarmasin –
Ratusan warga Kintap, Kabupaten Tanah laut melakukan unjuk rasa (Unras) di depan gedung DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Jum’at (8/9/2023) siang.
Kedatangan mereka menuntut Perusahaan Sawit PT. Kintap Jaya Wattindo (KJW) yang berada di Kintap untuk di tutup, karena perusahaan ini di anggap telah menipu dan sudah membuat warga marah dengan janji-janji yang dibuat oleh perusahaan tersebut.
Koordinator aksi damai warga Kintap Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalsel Sahrun mengatakan, kedatangan mereka ke gedung DPRD Provinsi Kalsel ini membawa empat tuntutan.
Ada 4 tuntutan yang di bawa warga Kintap ini untuk disampaikan kepada DPRD Kalsel adalah :
- Meminta agar PT. KJW mengembalikan lahan masyarakat yang seluas 800 Ha.
-
Meminta plasma kepada PT. KJWĀ sesuai yang di janjikan oleh PT. KJW dan sesuai dengan aturan Pemerintah.
-
Meminta Pemerintah agar menutup lahan perkebunan PT. KJW yang masuk kawasan hutan produksi.
-
Meminta Pemerintah memproses pelanggaran yang dilakukan oleh PT.KJW.
Ia juga menambahkan, bahwa dirinya pernah di penjara selama 5 bulan lamanya oleh aparat kepolisian resort Tanah Laut, alasan dirinya ditahan karena adanya laporan dari perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. KJW kepada polisi dengan tuduhan yang tidak masuk akal.
“Jadi artinya perusahaan ini telah meresahkan warga dan aparat juga sepertinya lebih membela perusahaan dari pada warga, ini membuktikan bahwa hukum tumpul ke atas tapi tajam ke bawah, ” ujar Sahrun dalam orasinya.
Setelah menyampaikan orasinya, para pengunjuk rasa akhirnya ditemui oleh Karlie Hanafi (anggota DPRD Provinsi Kalsel) dan jugaĀ para SKPD pemerintah serta Kepala BPN Provinsi Kalsel.
Pada pertemuan itu, Warga Kintap Kabupaten Tanah Laut menyampaikan permasalahan yang terjadi di daerah tersebut.
Saat dialog sedang berlangsung, Sahrun beserta warga yang ikut aksi damai sempat naik darah karena kehadiran seorang perwakilan dari pihak perusahaan yang ikut di dalam barisan anggota dewan.
“Kenapa ada dari PT. KJW disini, apakah anggota dewan sudah disuap oleh PT. KJW. Tolong si penghianat ini disuruh keluar dari sini, Kami tidak menginginkan kehadirannya,” teriak Sahrun.
Warga yang juga melihat kehadiran pihak perusahaan itupun hampir naik pitam, namun pihak kepolisian yang berjaga untuk pengamanan unras itu langsung sigap dengan menjauhkan perwakikan dari PT. KJW itu untuk menjauh sehingga tidak terjadi kericuhan.
Kapolresta Kota BanjarmasinĀ Kombes Pol. Sabana A. Martosumito,Ā yang turut hadir dalam pengamanan unras akhirnya bisa menetralisir keadaan dan meminta kepada ketua aksi agar dapat menenangkan warganya.
Kapolresta Banjarmasin yang berbicara dengan sejumlah perwakilan dari pemerintah dan anggota DPRD Provinsi Kalsel akhirnya mengambil kesepakatan, bahwa pada hari Kamis depan akan di adakan pertemuan warga dan pihak perusahaan untuk di mediasi demi mencari solusi yang terbaik.
Pihak perwakilan DPRD Provinsi dan Pemerintah juga meminta kepada perwakilan warga agar menunjuk beberapa orang untuk mewakili pada pertemuan nanti.
Akhirnya di sepakati dengan jumlah sebanyak 15 orang dari pihak warga Kintap dan warga pun meminta untuk pertemuan nanti bukan manager yang menghadiri tetapi direktur perusahaan yang harus hadir sehingga bisa dapat mengambil keputusan yang nantinya di harapakan warga Kintap Kabupaten Tanah Laut ini.
“Kami meminta kepada PT. KJW bahwa direkturnya langsung yang harus hadir dalam pertemuan nanti, jangan managernya yang menghadiri, ” ujar Sahrun.
Setelah dialog antara massa unras dan anggota Dewan, Kapolresta Banjarmasin memerintahkan anggotanya untuk duduk karena menurut ia yang datang unras ini adalah saudara-saudara mereka juga.
“Seluruh anggota silahkan duduk, karena mereka juga saudara kita, ” perintah Kombes Pol. Sabana kepada anggotanya.
Ketika di wawancarai awak media Kapolres mengatakan, aksi unras kali ini berjalan dengan tertib, aman dan damai.
“Aksi hari ini adalah kegiatan penyampaian pendapat atau unjuk rasa itu di atur dalam undang-undang, yang dilakukan oleh masyarakat Kintap dalam hal permasalahan yang ada disana tentang kelapa sawit dengan PT. KJW. Sementara tadi kita pertemukan dengan anggota dewan dan sudah kita sarankan tadi hari apa untuk melakukan rapat dengar pendapat, ” ucap Kombes Pol.Ā Sabana.
Sedangkan jumlah personel yang diturunkan pada pengamanan unras ini, Sabana mengatakan cuma melibatkan personel dari Polresta dan Polda Kalsel.
“Untuk jumlah personel hari ini kita melibatkan dari Polresta dan Polda sekitar 1 kompi aja cukup, prinsipnya adalah humanis karena mereka adalah saudara-saudara kita juga yang sedang memperjuangkan hak mereka. MariĀ sama-sama kita hormati, ” Pungkas Kombes Pol. Sabana.
Bagas