SUAKA, JAKARTA — Data yang dirilis BNPB hingga Minggu siang ini korban tewas mencapai 838 orang. Tentu korban yang tidak diambil keluarga
akan dimakamkan segera secara massal setelah diidentifikasi, atas pertimbangan kesehatan.
Rencana pemakaman makam massal ini disampaikan kepala Pusat Data Informasi dan Humas- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PDIH-BNPB) Sutopo Purwonugroho dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (30/9) tadi.
“Segera dimakamkan. Hari ini jenazah banyak yang dimakamkan,” ujar Kepala PDIH-BNPB.
Memakaman massal ini bersesuaian dengan hasil rapat koordinasi Menko Polhukam, Kapolda Sulawesi Tengah, Mendagri, Gubernur Sulawesi Tengah, dan BNPD Sulawesi Tengah.
Menko Polhukam Wiranto, seperti dikutip dari laman situs Sekretariat Kabinet, menekankan agar segera melakukan pemakaman terhadap korban meninggal secara layak setelah diketahui identitasnya melalui DVI, face recognition, dan sidik jari.
Sesuai data BPNB, korban akibat Gempa Gorontalo yang disusul tsunami di Palu, hingga Minggu siang, korban tewas capai 832 orang dengan terbanyak di Palu yakni 821 orang, sementara di Donggala 11 orang. Meski perkiraan akan bertambah.
Ini karena BNPB sendiri tetap fokus pencarian korban di empat titik yakni Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Motong.
Sedang di kota Palu sendiri pencarian dilakukan di enam titik yakni Hotel Roa-Roa, Mall Ramayana, Restoran Dunia Baru, Pantai Talise, Perumahan Balaroa, dan puing-puing bangunan hancur.
Tim Basarnas dan tim SAR gabungan memperkirakan masi ada 50 – 60 orang tertimbun di hotel Roa-Roa. Karena pencarian korban masih terkendala pedaman listrik dan keterbatasan alat berat.@tim(JNN/NAS).