SUAKA – MARTAPURA – Ketua DPRD Banjar Haji Rusli SAP MM berkeyakinan kalau Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Banjar yang dipimpin Haji Gusti Abidinsyah S.Sos MM akan mampu memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) yang dibebankan ke lembaga tersebut, yakni senilai Rp8 miliar.
“Pada tahun 2012 lalu, DPRD Banjar bersama eksekutif menargetkan PAD sebesar Rp4,9 miliar lebih dan itu bisa terealisasi sebesar Rp7 miliar lebih. Jadi, BP2T Banjar kami pandang sukses melampui target,” ujar Rusli ditemui di DPRD Banjar, Kamis (24/1/2013) kepada wartawan suarakalimantan.com.
Menurutnya, pada penyusunan anggaran 2013 yang baru berakhir beberapa waktu lalu, pihaknya bersama eksekutif kembali menargetkan BP2T untuk mencapai PAD sebesar Rp8 miliar.
“Kami memberi target sebesar tersebut bukan tanpa dasar, banyak item yang bisa digali oleh BP2T,” ungkap politisi yang juga Ketua Partai Golkar Kabupaten Banjar ini.
Item perizinan yang bisa digali seperti retribusi reklame, IMB, izin gangguan (HO) dan lain-lain, termasuk Amdal pembangunan stockpile yang masih sangat potensial.
“Nah, dari segi IMB, kita tahu daerah Kertak Hanyar, Gambut dan Sungai Tabuk masih sangat berpotensi memberikan pemasukan ke kas daerah, mengingat perkembangan pembangunan di kawasan tersebut masih cukup tinggi dan masih terus berkembang,” cetusnya.
Ditambahkannya, bahwa operasional jalan tambang batubara di Km 71 A Yani yang juga tembus ke Barito Kuala juga memberi peluang, di mana akan ada pembangunan sejumlah stockpile yang juga mesti melalui BP2T.
“Ini peluang pendapatan yang juga mesti dioptimalkan oleh BP2T, sehingga kami yakin target ini bukan sebagai beban BP2T, melainkan akan bisa dicapai secara realistis,” tegasnya.
Menurutnya, jika semua instansi berprinsip bahwa kinerja mereka akan menjadi amal dan kebaikan daerah, maka semua target akan dianggap sebagai motivasi untuk berbuat yang terbaik bagi daerah, bukan sebagai beban. (adi)