Korban Pencurian Dilaporkan Balik Pelaku, Warga Sumut Gelar Aksi Demo di Mabes Polri

Jakarta — SUARA KALIMANTAN – Puluhan warga asal Sumatera Utara menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta Selatan, pada Kamis, 12 Desember 2025. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas dugaan kriminalisasi terhadap korban pencurian yang justru dilaporkan balik oleh terduga pelaku pencurian dan terancam dijadikan tersangka oleh penyidik di Polrestabes Medan.
Aksi demo dilakukan oleh warga Sumatera Utara yang didampingi kuasa hukum dan aktivis pemerhati hukum. Mereka menyampaikan aspirasi kepada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, serta ditembuskan kepada Presiden RI, Menteri Hukum dan HAM, Menteri HAM, Komisi III DPR RI, hingga jajaran Polda Metro Jaya dan Polda Sumut.
Massa menyuarakan keberatan atas penanganan perkara dugaan pencurian di wilayah Polsek Pancur Batu, Polrestabes Medan, di mana korban pencurian justru dilaporkan balik oleh terduga pelaku dan diproses hukum. Bahkan, korban disebut-sebut disuruh oleh oknum penyidik untuk menangkap sendiri pelaku pencurian, namun kemudian dilaporkan ke polisi dan terancam status tersangka.
Aksi unjuk rasa berlangsung pada 12 Desember 2025 dan menjadi perhatian publik karena telah diberitakan secara luas oleh puluhan media online nasional dan daerah, serta viral di media sosial.
Aksi digelar di Mabes Polri, Jakarta, sebagai bentuk upaya mencari keadilan dan perlindungan hukum di tingkat pusat.
Para pendemo menilai telah terjadi ketidakadilan dan dugaan penyalahgunaan kewenangan oleh oknum aparat di tingkat polsek. Mereka menilai proses hukum telah menyimpang dari prinsip keadilan karena korban justru diposisikan sebagai pihak yang bersalah, sementara terduga pelaku pencurian mendapatkan ruang untuk melaporkan balik.
Dalam aksinya, massa membawa poster, spanduk, dan berorasi secara damai. Mereka juga menyerahkan rekapitulasi puluhan link pemberitaan media online sebagai bukti bahwa kasus ini telah menjadi perhatian publik luas. Massa secara tegas meminta Kapolri untuk:
Memberikan perlindungan hukum kepada korban,
Mengevaluasi dan memeriksa oknum penyidik yang diduga bermasalah,
Menghentikan proses hukum terhadap korban, dan
Menjamin penegakan hukum yang berkeadilan dan profesional.
Aksi tersebut diterima oleh perwakilan Mabes Polri dan berjalan tertib di bawah pengawalan aparat keamanan.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut keadilan bagi korban tindak pidana dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum. Para pendemo berharap Kapolri dapat turun tangan langsung guna memastikan hukum ditegakkan tanpa diskriminasi dan sesuai prinsip presisi, profesional, dan berkeadilan.
Red