SuaraKalimantan.com, BANJARMASIN – Usaha berbadan hukum dengan nama PT Berkah Makyem Sejati yang memproduksi bawang goreng dengan kemasan yang eklusif.
kita sejak tanggal 2 Juli 2015 mulai produksi bawang goreng, jadi hampir 6 tahun menekuni usaha ini.” ujar Dwi Farid, kepada SuaraKalimantan.com, di tempatnya Banjarbaru. Senin (3/5/2021).
Sementara segmentasi pasar bawang goreng dipasarkan terutama untuk penyediaan retail, pasar modern dan sebagian pasar tradisional.
Selaku usaha bawang goreng. Dwi Farid menuturkan, di pasca banjir memang sempat mengalami penurunan untuk yang di Kalsel tapi setelah banjir sudah mulai bangkit dan jelang lebaran ini naik sekitar 30 sampai 40% terus setiap hari.
Di awal sebelum banjir kita kapasitas produksi 200 kilo perhari yang sudah dikupas, sekarang menjelang lebaran ini hampir 250 kilo lebih perhari.” tuturnya.
Sedangkan untuk yang kemasan tradisional dipatok harga rp 3.000 sampai rp 50.000 itu sampai daerah batulicin dan pulang pisau tapi untuk kemasan yang reptil semua ritel di Kalimantan Selatan sudah ada sebagian di Kaltim untuk Lotte mart dan sebagian di Kalteng untuk Indomaret.
Kemudian untuk produksi dan pemasaran bawang goreng kami dibantu oleh 10 orang karyawan bahkan juga saya dan isteri saya ikut membantu dalam pemasaran bawang goreng tersebut, dan untuk pengupas bawang kami mengambil ibu-ibu yang ingin pendapatan tambahan sekitar 30 orang dengan upah harian Rp 3000/kilogram bawang mentah,” imbuhnya.
Semoga semua stakeholder dari Perbankan dan pemerintah bisa saling bersinergi lagi sehingga masyarakat pelaku usaha dan semuanya bisa bangkit lagi lebih bagus untuk ke depan kita harapakan.” tambah Dwi Farid. (@tim/sk).
Editorial : Muhammad Hatim