SUAKA – BATULICIN, Kepada Desa Banjarsari, Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu bantah lahan pertanian warga didesanya semakin berkurang bahkan habis akibat aktivitas pertambangan.
Hal ini disampaikan H.Aep Saripudin kepada media ini, Sabtu (17/4/2021) ia mengatakan tidak semua lahan pertanian warga sudah beralih fungsi menjadi tambang.
“Tak sedikit warga kami yang berkebun sawit, karet dan bercocok tanam hortikultura dilahan transmigrasi dan dipekarangan, seperti sayur mayur dan lain-lain,” Papar H. Aep sapaan akrapnya.
Ia juga mengatakan masih banyak warga kami yang mengandalkan hasil pertanian seperti kebun sawit baik itu secara plasma maupun dikelola secara mandiri.
Menurut kepala desa, memang ada sebagian kecil lahan masyarakat yang ditambang namun itu sifatnya hanya pinjam pakai dan nantinya akan kembali pada masyarakat.
“Setelah batubaranya diambil, selanjutnya direklamasi kemudian lahan itu akan kembali kemasyarakat untuk dikelola manjadi lahan pertanian,” ujarnya.
H.Aep mengakui walaupun lahan pertanian tersebut ada yang ditambang pemilik lahan sendiri yang mereka jual kepada pihak tambang. Menanggapi lahan warga berkurang itu karena masih adanya sebagian lahan yang bersengketa dengan kampung sebelah.
“Sengketa lahan dengan desa Sebamban Baru, namun sudah ada musyawarah di tahun 2000 oleh tokoh masyarakat terdahulu,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauan media ini memang masih banyak warga desa Banjarsari yang mengandalkan pendapatan dari perkebunan. (barlis)