POLSEK Mlati, Sleman melakukan mediasi karena adanya tawuran antar suporter sepakbola yang terjadi di Lapangan Getas, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati Sleman Minggu 1 Desember 2019 petang.
Tawuran suporter itu terjadi antara kampung Krakalan, Desa Sidomoyo, Godean dengan clubnya bernama POSS melawan kampung Kalongan Getas dengan clubnya yang dinamakan MKJ.
Kapolsek Mlati Kompol Hariyanto saat dihubungi membenarkan peristiwa tawuran tersebut. Dirinya menyebut, peristiwa itu sudah ditangani secara baik. Bahkan, kedua kelompok pemuda yang masih berada dikawasan Sleman itu sudah dipertemukan malam tadi di Polsek Mlati.
“Pada hari Minggu tanggal 1 Desember 2019 sekira 20.46 Wib s/d 22.00 Wib bertempat di aula Polsek Mlati tekah dilaksanakan mediasi terkait dengan peristiwa keributan antar suporter di Lapangan Getas, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati Sleman yang mengakibatkan luka pada bagian lengan pada korban akibat terkena petasan yang dinyalakan oleh salah satu oknum suporter,” ujar Hariyanto Senin (2/12/2019).
Dalam mediasi tersebut, lanjut Hariyanto, kedua kelompok ada perwakilannya. Dari pihak MKJ diwakili Nugroho (48) dengan alamat Getas Kalongan Rt. 01 Rw. 12 Tlogoadi, Mlati Sleman. Sedangkan dari pihak POSS Sidomoyo diwakili oleh Sutapa (52) beralamat Sidomoyo Rt. 03 Rw. 11 Sidomoyo Godean Sleman.
Lebih lanjut Kapolsek menegaskan, saat terjadi tawuran itu dirinya berada dilokasi kejadian. Dia membantah jika ada korban jiwa akibat tawuran antar suporter itu.
“Tidak ada korban meninggal dunia. Bahkan sejata tajam (sajam) tidak kita temukan. Yang ada hanya luka karena terkena kembang api atas nama Ahmad Sutanto yang berlamat di Bedingin RT 05 RW 37 Sumberadi, Mlati Sleman.
Dari mediasi itu, menurut Kapolsek, dari suporter MKJ menerima atas apa yang terjadi pada kejadian pasca pertandingan POSS Sidomoyo vs MKJ.
“Pihak korban yang terkena petasan menerima dan tidak akan menuntut ganti rugi dan menganggap kejadian ini sebagai musibah,” pungkas Kapolsek Mlati.(red)