KOTABARU, Suarakalimantan.com – Bupati Kotabaru H .Sayed Jafar didampingi Ketua TP-PKK Hj. Fatma Idiana Sayed Jafar bersama rombongan SKPD melakukan kunjungan kerja (Kunker) untuk melihat langsung keadaan masyarakat Desa Rampa Cengal Kecamatan Pamukan Selatan Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Minggu (13/10/2019).
Dalam perjalanan dari ibukota Kotabaru menuju Desa Rampa Cengal dengan menggunakan angkutan kapal laut tidak kurang lebih empat jam, akhirnya bupati bersama rombongan SKPD dan Forkopimda tiba di Desa Rampa Cengal, disambut langsung pejabat setempat dengan kalungan bunga serta diiringi oleh group maulid habsy.
Kades Rampa Cengal Husni Bubarak, mengucapkan selamat datang kepada bupati bersama rombongan ke Desa Rampa Cengal, mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penyajian pelayanan kiranya dapat dimaafkan, beginilah keadaan yang ada desa.
“Semoga kedatangan Bupati di dampingi ibu serta rombongan tetap dalam keadaan sehat walafiat bersama rakyat membangun Kotabaru yang lebih maju lagi,” harapnya.
Kesempatan ini pula Bupati H. Sayed Jafar memberikan bantuan hibah terhadap group maulid habsy, kartu
ansuransi nelayan setempat secara simbolis diterima warga, disaksikan oleh kepala SKPD serta rombongan.
Dalam sambutannya Bupati Kotabaru H. Sayed Jafar, mengatakan, terimakasih atas kesempatan masyarakat berhadir dalam acara ini,sambil bupati memperkenalkan para kepala SKPD yang membidangi pembangunan agar dapat mengetahui dan bisa berdialog langsung bersama, bila ada persoalan yang ada di masyarakat.
“Apabila masyarakat ada permasalahan baik kesehatan, jalan, pendidikan, dan lainnya, warga sudah mengetahui harus berurusan dengan siapa dan kemana bidangnya, kalau ada kendala atau dipersulit pejabat langsung saja menghadap sama saya,” ungkap bupati.
Lebih di jelaskan bupati, kepada kepala SKPD terkait agar bisa secepatnya melaksanakan kerjanya untuk bisa melayani masyarakat diantaranya, jalan, listrik, kesehatan, pendidikan, dan lainnya sebab semua itu untuk kesejahteraan masyarakat Kotabaru agar tidak ada kata bahwa ada daerah yang di anak tirikan atau pilih kasih.
“Kami tidak ingin ada kerja nanti dan nanti harus bergerak cepat untuk dikerjakan dan juga jangan ada kata dari warga bahwa mereka dianak tirikan atau pilih kasih dalam pelayanan pembangunan”. Tandasnya. (wan/dam)