Keterangan foto: Gus Ipul (duduk di baris depan kostum biru-biru, didampingi Direktur PDRB Hasman Ma’ani; Ketua Panitia Bimtek, Agus Wicaksono; dan Kalaksa BPBD Bali, Made Rentin; berfoto bersama usai general lecture.
Denpasar – suarakalimantan.com, Drs. H. Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, berkenan hadir dan memberikan general lecture di acara Sinergitas Pengembangan PDRA Kementerian Desa PDTT yang dilaksanakan di Quest Hotel, Denpasar, Bali, Selasa, 6 Agustus 2019. Gus Ipul yang merupakan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia di masa Presiden SBY itu hadir dalam balutan casual warna biru-biru.
Arek Jawa Timur kelahiran Pasuruan itu memberikan kuliah umum tentang kebencanaan dengan tema utama ‘Membangun Indonesia Tangguh: Memperkuat Partisipasi dan Kolaborasi antar Pemangku Kepentingan Menuju Pembangunan yang Berkelanjutan’. Melalui tema tersebut, mantan Wakil Gubernur Jawa Timur itu menguraikan tentang beberapa pengalaman praksis yang dilakukan oleh warga dalam proses antisipasi bencana, antara lain tindakan spontan masyarakat sekitar Gunung Kelud yang meninggalkan areal berbahaya beberapa saat sebelum gunung tersebut erupsi.
Kegiatan yang dibuka resmi oleh Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana, Drs. Hasman Ma’ani, M.Si, mewakili Dirjen PDTu, Ir. Rr. Aisyah Gamawati, MM itu, Gus Ipul mengingatkan para peserta Pengenbangan PDRA yang berasal dari BPBD, perangkat desa, pendamping desa, dan para staf yang bekerja di lingkungan Kemendesa PDTT bahwa ada tiga hal utama yang penting diperhatikan dalam mengantisipasi bencana. Ketiga point itu adalah: pertama, pengenalan lingkungan yang baik dari setiap warga, sehingga dapat mengenali potensi bencana dan strategi menghindarinya.
Kedua, lanjut Gus Ipul, adalah kepedulian setiap orang terhadap potensi bencana yang senantiasa akan terjadi di wilayahnya. Ketiga, pemanfaatan teknologi prakiraan bencana yang handal.
“Setidaknya ada tiga hal utama yang perlu dilakukan setiap warga masyarakat dalam meningkatkan ketangguhan kita dalam menghadapi bencana, yakni pengetahuan tentang lingkungan sekitar, kepedulian atas kondisi atau tanda-tanda alam, dan pemanfaatan teknologi,” ungkap Gus Ipul.
Usai memberikan general lecture-nya, Gus Ipul merespon berbagai pertanyaan wartawan terkait kegiatan pengembangan Participatoty Disaster Risk Assessment (PDRA) itu. “Saya kira kegiatan kebencanaan ini sangat bagus, saya berterima kasih kepada Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu), Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana (PDRB), semoga usaha dan ikhtiar ini menjadikan kita living harmony with disaster dan Indonesia semakin tangguh, karena itu relevan jika BNPB dinaikkan status menjadi kementerian”, ungkap Gus Ipul.
Sebagaimana diketahui bahwa Kementerian Desa PDTT saat ini sedang menggelar kegiatan sinergitas terkait kebencanaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat menghadapi potensi bencana yang setiap saat mengancam manusia. Acara yang dilaksanakan di Denpasar, Bali, itu akan berlangsung selama empat hari, sejak Selasa, 6 Agustus hingga Jum’at, 9 Agustus 2019. Tidak kurang dari 75 orang dari berbagai unsur, baik pemerintahan pusat, pemerintah daerah maupun masyarakat umum mengikuti kegiatan tersebut. (MLY/Red)