HAIDAR Alwi Penanggung Jawab Tunggal Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) melihat kenyataan yang ada saat ini, tidak ada pilihan lain bagi pemerintah selain bersikap tegas membasmi gerombolan intoleransi, radikalisme dan terorisme.
“Pemerintah harus segera melakukan pembersihan secara total di ruang lingkup ASN dan BUMN serta lainnya termasuk juga KPK dari manusia-manusia yang terpapar virus intoleransi, radikalisme dan terorisme,” ujarnya di Jakarta Kamis (13/6/2019).
Karena, lanjut dia, jika tidak dilakukan berarti secara tidak langsung pemerintah sama saja membiayai tumbuh berkembang-biaknya virus intoleransi, radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Pada akhirnya, tubuh dan jiwa Indonesia akan hancur kemudian mati perlahan karena digerogoti oleh virus intoleransi, radikalisme dan terorisme yang tidak kompromi menyerang keberagaman kehidupan yang beradab di Indonesia tercinta.
“Oleh karena itu, pemerintah tidak boleh kompromi juga dengan gerombolan itu. Gerombolan itu sudah secara terang-terangan anti demokrasi,” ujarnya.
Tetapi, menurutnya gerombolan itu kerap kali memanfaatkan sekaligus membentengi dirinya dengan demokrasi agar bisa berkumpul, berserikat dan mengeluarkan pendapat. Dan, pembenaran yang dibuat oleh gerombolan itu tidak boleh dibenarkan apalagi dibiarkan begitu saja.
“Bahkan, mereka sudah secara terang benderang ingin mengganti ideologi Pancasila dan UUD 45. Jadi, kami sebagai warga negara yang memakai jubah merah putih dan perisai Pancasila akan siap membentengi pemerintah untuk membasmi gerombolan intoleransi, radikalisme dan terorisme. Dan demi NKRI, kami siap menjadi martir,” demikian Haidar Alwi. (red)