SUAKA – BANJARBARU. Kekecewaan terlihat diwajah rombongan dari pimpinan media SUARA KALIMANTAN. Pasalnya diketika mereka bertandang ke kantor Walikota Banjarbaru di jalan Panglima Batur No. 1 Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan diketika ingin bersilaturrahmi ke Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, H. Said Abdullah mereka di tolak mentah-mentah.
“Sekda Kota Banjarbaru ini tak ber etika, kami ingin bersilaturrahmi malahan di tolak, padahal pak Said Abdullah berada di ruang kerjanya. Bayangkan gimana tidak kesal, kami nunggu di ruang tamu lebih dua jam, kata Ajudan Sekda lagi rapat, diketika Sekda sudah selesai rapat dan dipastikan sudah berada diruang kerjanya, ajudannya keluar mengatakan bahwa bapak tidak bisa ditemui tanpa alasan. Silakan kalian temui Humas aja. Aneh kan, kami mau ketemu Sekda bukan ketemu Humas,” papar Drs. Abdussani, M.I.KOM dengan nada keras tampak kekesalannya, Selasa (11/12/2018).
Selanjutnya Sani menegaskan, seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hari akhir akan mengimani maka wajib memuliakan tamu sehingga ia akan menempatkannya sesuai dengan kedudukannya. Karena sikap pak Sekda seperti itu, maka patut diragukan ke islaman nya,” ujar Dosen Komunikasi Uniska Banjarmasin ini berujar kepada wartawan.
Hal ini menurut Sani, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari).
Senada juga, salah satu awak media suarakalimantan.com, Fauzi Noor mengungkapan, Sekda Banjarbaru ini meremehkan amanah dari hadits nabi, padahal kami ingin bertamu ke beliau, namun di tolak. “Satu-satunya Sekda tersulit ditemui selama ini adalah Sekda Banjarbaru, H. Said Abdullah. Kasian sidin tidak memahami hukum islam dengan sebenarnya,” ucap Fauzi kepada wartawan, Selasa (11/12/2018).
Fauzi memaparkan, bahwa emuliakan tamu adalah kewajiban semua muslim dan bertamu itu merupakan ajaran Islam, kebiasaan para nabi dan orang-orang shalih. “Sebagian ulama mewajibkan menghormati tamu tetapi sebagian besar dari mereka berpendapat hanya merupakan bagian dari akhlaq yang terpuji.” ujarnya.
Salah satu wartawan SUARA KALIMANTAN, Anang Tony mengaku kesal atas sikap Said Abdullah yang tidak bisa menghormati tamu, “Sepertinya Abdullah itu tidak ngerti hukum agama dan beliau itu pejabat publik. Seharusnya ia bersikap lunak dan melayani apabila masyarakat ingin bertamu,” ujar Humas FPI Kalsel ini memaparkan kepada wartawan.
Sikap Sekda Kota Banjarbaru ini sama halnya perbuatan yang tidak terpuji, “Masa rakyat mau bertemu tidak diterima, saya sendiri melihat se ekor kucing aja masuk kerumah saya biarkan, apalagi manusia yang merupakan mahluk paling mulia disisi Allah. Sesama mahluk Allah masa sesombong itu sifatnya, jabatan tidak selamanya bro itu titipan aja ingat itu,” tukasnya. (Red)