SUARA – KOTABARU. Dengan adanya keresahan dan kegelisahan pemerintah Desa se-Kabupaten Kotabaru atas keterlembatan pencairan Dana alokasi Desa (DAD) Ketua DPC APDESI Kotabaru Kalimantan Selatan kritisi dan angkat bicara.
Menurut Ketua DPC APDESI Kotabaru, Sabri yang juga sebagai Kepala Desa Teluk Kemuning, menuraikan kepada wartawan suarakalimantan.com diruang aula Desa semayap Senin, (10/9/2018). Iamengatakan bahwa dengan adanya keresahan dan kegelisahan para kepala Desa atas keterlambatan pencairan dana alokasi desa(DAD)maka kami hadir untuk merumuskan karna dari 198 Desa belum ada pencairan Dana Alokasi Desa.
Selain tahap pertama atau baru 25 persen dari APBDES yang sudah dicairkan oleh pemerintah daerah kotabaru namun tahap kedua, gaji,tunjangan kepala desa,aparat desa,BPD Dan insentip RT sudah dicairkan tapi yang kami titik beratkan dalam persoalanadalah dana alokasi desa khususnya Dana Operasional Desa (DOD), ucap Sabri.
Selanjutnya ia menyampaikan, dana ini sangat penting buat biaya operasional desa,karna biaya dipergunakan pembelian ATK juga biaya perjalanan desa,ungkap Sabri didesa semayap kecamatan pulau laut utara kabupaten kotabaru kalimantan selatan,” paparnya Rabu (13/9/2018).
Menurut Sabri, bahwa Dana Operasional Desa kami sangat dibutuhkan apalagi desa-desa yang jauh dari kota,yang pasti bila ada urusan pasti kami akan menginap, sumber dana mana diambil bila dana operasional tidak akan dicairkan,kami juga kepala desa punya kewajiban untuk pengajuan persyaratan agar dapat dicairkan, katanya
Diakhir paparannya, bahwa kami akan berencana menghadap kepada Bupati kotabaru bersama beberapa perwakilan desa,untuk menyampaikan permasalahan yang kami hadapi,semoga Bupati kotabaru dapat merealisasikan persoalan para kepala desa,agar tidak berlarut-larut apalagi kami sebagai pelayanan kepada masyarakat dan juga sebagai ujung tombak pemerintahan didesa, tandas Sabri.(wan/dam).