SUAKA – KANDANGAN. Warga Desa Kandangan Lama RT 6 RW 3 Kecamatan Panyipatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan di hebohkan dengan adanya cacing sebesar benang di dalam daging ikan Haruan (Gabus).
Masyarakat setempat yang memang menjadikan ikan Gabus / Haruan sebagai sumber penghasilan tambahan bagi keuangan keluarga dengan cara memancing maupun dengan cara di pasang jaring ikan Gabus / Haruan tersebut atau di sebut Mendanau pada akhirnya resah.
Pasalnya hasil tangkapan ikan Gabus atau ikan Haruan yang di jual warga kepada pedagang ikan dari Banjarmasin, Gambut dan Pelaihari sendiri acap kali mengambil ikan Gabus untuk di jual kembali mengambil ikannya dari Desa Kandangan Lama ternyata ada cacing yang bersembunyi di dalam daging ikan Gabus. Ikan-ikan Gabus tersebut di jual seharga Rp 35.000 per 1 kg nya.
Di temui, Senin (27/8/2018) kemarin bersama relawan Respon Cepat (RC) 113 Tala ke Desa Kandangan Lama warga memperlihatkan kondisi ikan Gabus dari hasil memancing di sungai Padela di Desa Sabuhur Kecamatan Jorong yang merupakan tetangga dari Kecamatan Panyipatan dan hasil memancing di Rawa Sanipah,ikan-ikan Gabus tersebut di belah-belah secara perlahan menggunakan pisau dan hasilnya memperlihatkan adanya cacing yang masih hidup di dalam daging ikan Gabus sepanjang kurang lebih 1 cm dan sebesar benang jahit pakaian.
Temuan cacing yang belum di ketahui apa namanya,rupanya juga di temukan di dalam daging ikan Gabus yang sudah di keringkan warga. Terlihat jelas cacing-cacing tersebut menyebar saat di terawang dengan warna bintik-bintik merah yang dapat di lihat dengan mata telanjang.
Bustani, tokoh masyarakat Desa Kandangan Lama yang juga mantan kepala desa menuturkan, akibat adanya cacing tersebut warga menjadi resah, dan hal tersebut sudah berlangsung selama sepekan ini.
Ia menambahkan ada juga warga lain dari Desa Batu Tungku dan Desa Panyipatan saat hasil pancingan mereka juga mengalami hal yang sama. Lantaran adanya cacing dalam daging ikan Gabus, jangankan di jual di berikan saja tidak ada yang mau karena takut akan terjadi apa-apa di kemudian hari pada tubuh setelah mengkonsumsi daging Gabus yang ada cacingnya.
Pengalaman Bustani lagi, cucunya pernah menggoreng ikan Gabus namun hasilnya terlihat cacing dalam daging dan berwarna merah dan cacing pun tidak mati saat cucunya mengoyak lapisan daging yang tebal. Al hasil daging ikan Gabus yang siap di santap pun akhirnya di buang.
Atas temuan cacing di dalam daging ikan Gabus tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Tala melalui Kasi Pengelolaan dan Pengembangan Teknologi Perikanan Ir. M. Daud, Selasa (28/8/2018) kemarin di konfirmasi mengatakan, biasanya dalam musim sekarang memasuki musim kemarau kondisi lingkungan sangat tidak mendukung bagi kehidupan ikan, biasanya cenderung dengan kondisi yang jelek,maka ikan gampang terserang berbagai macam penyakit salah satunya serangan cacing dan ikan tidak bisa bertahan secara normal.
Ia menjelaskan,mengenai temuan cacing di ikan Gabus,pihak kami akan koordinasi dengan penyuluh,untuk selanjutnya sampel ikan Gabus yang ada cacingya di bawa ke Balai Perikanan Budidaya Tawar di daerah Mandiangin di Kabupaten Banjar yang lengkap alatnya. Untuk itu sementara menunggu hasilnya maka di himbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mengkonsumsi ikan Gabus yang jelas-jelas terkontaminasi dengan adanya cacing tersebut. (Red)