SUAKA – PALANGKA RAYA. Perayaan Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 kali ini jauh berbeda dilaksanakan di Kalimantan Tengah yang telah digagas oleh Kepolisian Daerah kalimantan Tengah yang telah digelar, Jum’at (10/8/2018).
Kegiatan tersebut digelar di tugu Soekarno serta mendapatkan apresiasi oleh semua stakeholder yang ada di Kalimantan Tengah, pasalnya kegiatan tersebut pertama kali diadakan di bumi yang berjuluk Bumi Tambun Bungai
Namun kegembiraan itu mengingatkan kepada sebuah sejarah yang sudah hilang, kenapa sebab..? sebuah tempat yang menjadi saksi sejarah kemerdekaan pada tahun 1945.
Dengan tegas seorang pejuang dan tokoh pendiri kalteng Sabran Acmad menyampaikan, “Bahwa disampit ada lapang tugu tempat dilaksanakannya pawai apel bendera, sekarang sudah tidak ada lagi tugunya dibuang sekarang dan dialih fungsi menjadi lapangan tenis… (red) di Sampit, saya sudah usulkan ke Bupati agar (tugu_red) direhab kembali dan dirikan tugu ditempat itu untuk lapangan di pindahkan ke tempat lain,” pintanya.
Pejuang Kalteng ini juga akan menyampaikan akan bertemu Kapolda Kalteng, “Meminta kepada Kapolda Kalteng untuk mengembalikan pungsi lapangan tugu Proklamasi 1945 untuk di rehap kembali yang tingginya 4meter,” beber Sabran.
Sepintas Tokoh Kalteng ini menceritakan sejarah Kemerdekaan Republik Indoneisa di Sampit pada bulan puasa tahun 1945 tepatnya hari jumat jam 4 sore bocor rahasia itu di Jakarta dari radio jepang, maka di Sampit diadakan uapacara bendera oleh tokoh-tokoh masyarakat di tugu Proklamasi untuk memperingati hari itu,” terangnya.
Sabran Acmad Sesepuh Kalteng, juga mengatakan sangat senang dengan adanya acara ini karena baru ada pertama kali di adakan acara seperti di kota Pelangka Raya yang peduli kepada masyarakat, selain itu kapolda juga peduli terhadap budaya – budaya dan adat istiadat yang ada di kalimantan tengah,” tambahnya. (Red)