SUAKA -KALSEL. Sudah menjadi kebiasaan, dihari libur nasional, terlebih lagi dalam suasana lebaran masyarakat menyempatkan diri ke berkunjung ke tempat rekreasi. Dan tak ketinggalan momen Hari Raya Idul Fitri 1439 H juga dimanfaatkan Direktur Eksekutif Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) Aspihani Ideris bersama keluarga besarnya berkunjung kesalah satu pantai yang terletak di Desa Swarangan RT 08 RW 04, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Indonesia.
Menurut Aspihani yang merupakan aktifis senior Kalimantan ini, terlihat bersamanya saat itu berbaur ribuan warga Kalimantan Selatan (Kalsel) dan bahkan ada juga warga yang bermukim diluar Kalsel memadati sebuah tempat obyek wisata yang dinamakan PANTAI TURKI. Dan juga tempat wisata tersebut, ratusan alat transportasi berjejer diatas gundukan pasir putih wilayah wisata Pantai TURKI. Alat tranportasi para pengunjung itu berupa kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat memadati tempat parkir yang telah disediakan oleh pengelola.
Sepintas dibenak terpikir nama Pantai Turki ini membuat orang terbayang dengan nama sebuah negara yang terletak didaerah timur tengah yang merupakan sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Namun ternyata, nama tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan Negara Turki. Nama Pantai Turki ini merupakan singkatan dari Tungkaran Kiri. Tungkaran Kiri merupakan nama desa yang berada di daerah Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan Selatan.
Informasi yang didapatkan, bahwa Wisata Pantai Turki ini merupakan salah satu tempat wisata yang cukup unik dengan status kepemilikan pantai merupakan milik pribadi dan juga dikelola langsung secara pribadi oleh warga sekitar (Keluarga Triswanto).
Awalnya memang pantai ini tidak dibuka untuk umum. Alasannya adalah karena Pantai Turki Jorong ini memang merupakan properti milik pribadi. Namun karena adanya pengunjung yang berdatangan di tempat ini, akhirnya pemilik membuka tempat ini sebagai tempat wisata untuk umum dan baru dibuka berjalan dua tahun.
Berbagai fasilitas Pantai Turki yang terletak di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan ini cukup memadai, diantaranya adanya Moshsalla, tempat bersitirahat atau untuk menikmati indahnya pantai, puluhan warung makan dan puluhan Kamar Mandi dan WC telah disediakan oleh pengelola. Untuk mandi dikenakan biaya Rp 5.000,00 dan sedangkan untuk Buang Air Besar/Kecil dikenakan biaya Rp 2.000,00.
Selain itupula tempat wisata Pantai TURKI yang dikelola secara pribadi ini sudah dilengkapi dengan fasilitas yang cukup baik. Setidaknya ada 8 buah gazeebo yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk beristirahat dan juga 9 buah kursi payung untuk bersantai di pinggir pantai. Selain itu, ada juga dua buah rumah pohon yang tentu saja menarik perhatian pengunjung.
Pantai yang terletak di Desa Swarangan RT 08 RW 04, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Indonesia ini memiliki keindahan yang mempesona, selain hamparan pasir nya yang putih dan bersih, deraian ombaknya pun juga cukup lumayan dan sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk bermain Surfing yaitu sebuah alat selancar air.
Kalau kita berkunjung ke tempat wisata Pantai TURKI ini lewat darat dari Banjarmasin berjarak sekitar 127 km dengan memakan waktu kurang lebih selama 3 jam perjalanan. Disebabkan jalan di daerah Jorong menuju ke lokasi Pantai TURKI jalanan yang merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Laut tersebut masih banyak yang rusak dan tidak di aspal.
Untuk memasuki kawasan wisata pantai Turki ini, para pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp. 10.000,00 untuk setiap pengunjungnya. Dan yang cukup menarik adalah, pengunung dikenakan juga biaya tambahan masuk yakni berupa retribusi sebesar Rp. 2.500,00 dimana retribusi ini akan dialokasikan untuk pembangunan sarana ibadah di Desa Tungkaran Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Oleh karena itu, kata Aspihani Ideris, “kami ucapkan Selamat Berlibur dan Berwisata di Pantai TURKI sekaligus beramal dan beribadah. Semoga tempat wisata Pantai TURKI tersebut kedepannya menjadikan sebuah tempat wisata yang berkelas nasional bahkan internasional”. (Tim redaksi suarakalimantan.com).