SUAKA – MARTAPURA. Manajemen Perusahaan Daerah (PD) Baramarta yang berada di bawah pengelolaan Pemerintah Kabupaten Banjar, Propinsi Kalimantan Selatan, optimistis mampu mencapai target produksi batubara di tahun depan dan sumbangkan untuk pemkab Banjar 8 miliar rupiah.
“Kami optimistis target produksi bisa tercapai, apalagi harga batubara saat ini sudah membaik,” ujar Manager Operasi dan Teknik PD Baramarta Sudirman SH di Martapura, Sabtu (18/3)
Perusahaan Daerah Baramarta yang dikelola oleh Pemkab Banjar ini memiliki lahan tambang keseluruhan 2.035 hektare, tetapi hanya seluas 500 hektare yang ekspolitasi terletak di Kecamatan Sungai Pinang.
Alumnus Sarjana Hukum Universitas Timbul Nusantara Jakarta angkatan 2012 ini mengatakan, realisasi produksi batubara tahun lalu belum mampu mencapai target, karena hanya mencapai 1,4 juta metrik ton dari target produksi yang ditetapkan 1,5 metrik ton.
Selanjutnya dia menyebutkan, tidak tercapainya target itu dikarenakan harga batubara mengalami penurunan akibat banyaknya produksi sehingga permintaan batubara di sejumlah negara juga turun dramatis.
“Sejak dua tahun terakhir harga batubara merosot karena permintaan yang relatif sedikit, tetapi sekarang harga batubara sudah mulai membaik, sehingga produksi bisa dimaksimalkan,” ungkapnya.
Dua perusahaan pemegang kontrak penjualan yakni PT Prima Multi Mineral dan PT Nobel, sedangkan pertambangan sistem terbuka (open pit) ditangani PT Pama Persada Nusantara dan PT Madani.
Menurut dia, selama ini negara paling banyak memesan batubara dari PD Baramarta dan dilayani dua perusahaan pemegang kontrak penjualan perusahaan daerah itu yakni Jepang dan Tiongkok. Mereka memerlukan batubara untuk pembangkit listrik maupun kegiatan perusahaan skala besar lainnya, katanya.
Di tegaskannya, jika produksi batubara mencapai target yang ditetapkan, maka besaran bagi hasil yang disumbang perusahaan daerah itu ke Pemkab Banjar semakin besar mencapai 8 miliar rupiah. Dan tahun lalu dengan produksi yang relatif sedikit, bagi hasil yang disumbang Baramarta ke Pemkab Banjar sebesar 4 miliar rupiah, kata Sudirman kepada wartawan Suara Kalimantan.
Direktur Eksekutif Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) Aspihani Ideris, menyambut baik atas upaya Perusahaan Daerah Baramarta, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, berupaya memberikan peningkatan kontribusi bagi daerah melalui pajak dan setoran bagi hasil dari produksi batubara yang dikelola perusahaan itu.
Namun Aspihani menyayangkan, setoran PD Baramarta bagi Pendapatan Asli Daerah selama ini hanya berkisaran antara 3-4 miliar rupiah dan menurut dia ini merupakan nilai yang kurang fantastis, karena menurut dia seharusnya setoran tersebut ditahun 2015 keatas ini sudah harus mencapai 8-10 miliar rupiah. “Sepengetahuan saya PD Baramarta di tahun 2005an sudah mampu menyetorkan hasil buat PAD Kab. Banjar berkisaran 2,5 miliar rupiah, dan ini sudah berjalan 10tahunan kok hanya mampu menyumbangkan PAD sekitar antara 3-4 miliar rupiah,” ujarnya.
Saya sebagai putra daerah Kabupaten Banjar mengharapkan, kontribusi PD Baramarta ditahun mendatang terhadap daerah harus mampu meningkat dari setoran semula, “PD Baramarta harus mampu meningkatkan setoran buat PAD Kab. Banjar paling tidak ditahun 2017 setoran itu diupayakan mencapai 10 milyar rupiah,” kata mantan anggota DPRD Banjar ini kepada wartawan Suara Kalimantan.
Selain itupula perusahaan harus optimistis dalam memberikan dan meningkatkan kontribusi bagi daerah, karena kontribusi dari batubara tersebut diharapkan merupakan sumbangan terbesar buat PAD Kabupaten Banjar selain hasil dari Pajak. Dan juga perusahaan wajib menjalankan program pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan, sehingga pasca tambang tidak ada kerusakan di bekas areal pertambangan itu sendiri agar lingkungan hidup tetap terjaga dan terpelihara, harapnya. (kas)