​SUAKA – BANJARMASIN. Pembangunan Jembatan Sulawesi II Banjarmasin yang menelan biaya Rp 8,5 Milyar di yakini oleh masyarakat sudah selesai, namun jembatan tersebut sampai sekarang terkatung-katung, disebabkan jembatan tersebut belum dibuka sehingga belum bisa difungsikan oleh penggunanya. Warga hanya bisa memandang jembatan melengkung itu, tanpa tahu kapan bisa melaluinya. Hal ini mendapat tanggapan serius dari salah satu LSM di Banjarmasin.
Salah satu Wakil Sekretaris Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK), Muhammad Mahyuni SH, memaparkan bahwa kasat mata jembatan berkontruksi beton tersebut sudah selesai, namun kenapa belum dibuka untuk umum, ini menjadi pertanyaan bagi kami, ujarnya.
Apakah pembangunan Jembatan Sulawesi II Banjarmasin yang menelan biaya berkisar mencapai Rp 8,5 Milyar itu belum dilaksanakan serah terimanya antara pihak kontraktor dengan pihak PU Kota Banjarmasin, itu kita belum tahu atau proyeknya dianggap belum selesai.sehingga menjadikan alasan kenapa jembatan itu belum dibuka, kata Mahyuni.
Selanjutnya Mahyuni memaparkan bahwa jika jembatan tersebut dikarenakan ada sesuatu hal alasan belum dibuka, diharapkan pihak PU Kota Banjarmasin agar menyampaikannya lewat memasang spanduk di jembatan tersebut, agar publik mengetahuinya sehingga tidak ada lagi timbul pertanyaan dari masyarakat.
Kabid Jembatan Dinas PU, H. Chandra, menegaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Polisi dan Dishub. “Jembatan Sulawesi pekan ini akan diadakan rekayasa lalu lintas dulu, dan kita berkoordinasi dengan Dishub dan Satlantas Polresta untuk menentukan rambu-rambu yang nantinya akan dipakai untuk melintas di jembatan,” ujarnya.
Dia menambahkan, Kamis 12 Januari lalu, Dinas PU sudah mengadakan rapat koordinasi dengan Dishub dan Satlantas Polresta Banjarmasin terkait rekayasa lantas. “Juga kita bahas mengenai rambu-rambu apa yang akan kita gunakan nanti,” ujarnya.
Dalam rapat itu, katanya, juga diungkapkan, “Pentingnya memperluas areal akses masuk ke jembatan. Di tahun 2017 kita harapkan ada pembebasan lahan lagi untuk dari Ruko ke arah Masjid Jami. Jadi, tikungan dari AKT (Antasan Kecil Timur) ke Masjid Jami dapat dikerjakan sesuai dengan kaidah keamanan,” jelasnya.
“Begitu juga dengan jalan dari arah Pasar Lama ke jembatan. Akses ke jembatan sudah bisa diperlebar. Demikian juga tikungan arah AKB (Antasan Kecil Barat) ke jembatan sudah bisa kita kerjakan lebih lebar lagi karena lahannya sudah bebas di akhir tahun tadi,” paparnya.
Kadishub Ichwan Noor Chalik menegaskan pihaknya siap mem back up penuh percepatan rekayasa di jembatan Sulawesi II ini. “Kita akan backup sepenuhnya karena jembatan sudah selesai dan harus segera difungsikan,” suguhnya. (TIM)