SUAKA – BARUT. Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku optimis diakhir tahun 2016 ini bisa menyelesaikan sebagian Mega Proyek pembangkit listrik 35.000 Mega Watt (MW), yang mana proyek tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Dan saat ini sudah diakhir tahun 2016, maka semestinya pihak PT PLN (Persero) diharuskan dapat menyeselesaikan pembangunan 10.000 Mega Watt (MW) dari 35.000 Mega Watt (MW) sebagaimana yang ditargetkan oleh mereka, ujar Ketua Umum Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK), Aspihani Ideris, Rabu (23/11).
Dijelaskannya bahwa hasil laporan masyarakat terhadap LSM Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK), bahwa saat ini puluhan ribu rumah di Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah belum tersentuh sama sekali atas sambungan listrik PT PLN (Persero).
Atas informasi yang didapat inilah lembaga kami mengharuskan investigasi ke daerah Kabupaten Barito Utara dan hasil data yang didapatkan ternyata sekitar 17.327 rumah tangga di 28 desa dari 103 desa dan kelurahan yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Barito Utara saat ini belum tersentuh hak penerangan listrik tersebut, ujar Aspihani.
Selain itupula Aktifis senior ini menuturkan dari hasil informasi yang didapatkan, diketika rapat kerja antara pihak Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK), pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) Pusat di Jakarta (Senin 9/5) tempo dulu, bahwa pemerintah menjanjikan akan memberikan tambahan kapasitas 2015-2019 sesuai RUPTL 2013-2022 Kalimantan yang mendapatkan kapasitas sebesar 2.553 Mega Watt (MW) dan janji ini wajib kita kawal guna pemenuhan hak daerah kita yang kaya dengan energi ini, ujar Aspihani.
Menurut General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
“Kami sedang melakukan koordinasi bersama Bupati Barito Utara dan Kadistamben Barito Utara”, ujar Purnomo.
Dijelaskannya bahwa dalam upaya koordinasi tersebut bersama pihak Pemerintah kabupaten Barito Utara terkait penyusunan roadmap atau rencana kelistrikan di daerah Barito Utara, ujar GM PT PLN Kalselteng ini.
Lebih lanjut Purnomo menuturkan bahwa mereka (Pemkab Barito Utara) juga sudah mengusulkan beberapa desa yang prioritas untuk diberikan penerangan listrik (dilistriki) dan wilayah Barito Utara ini tersebar luas, sehingga tidak banyak daerah yang bisa dijangkau langsung oleh jaringan PLTMG Bangkanai. Namun beberapa daerah yang bisa terjangkau tahun ini 2016 bisa langsung kami bangun jaringan dan sambungan listrik, tutupnya.
Wakil Bupati Barito Utara (Barut), Ompie Herby di Muara Teweh mengungkapkan bahwa pemerintah daerah sudah melayangkan surat Bupati Barito Utara, Nadalsyah terkait usulan pembangunan jaringan kelistrikan di daerah ini kepada PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru Kalsel, Kalsel,” ujar, Sabtu (26/11).
Ompie tak menampik jika sebelumnya wilayahnya mengalami defisit listrik ketika daya mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) PLN Muara Teweh mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dilakukan pemasangan layanan baru ke masyarakat dan pada akhirnya kota Muara Teweh sering mendapatkan pemadaman bergilir.
Menurut Wakil Bupati Barito Utara, bahwa saat ini pihak PLN sudah tidak menggunakan PLTD lagi, karena pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Bangkanai di Desa Karendan Kecamatan Lahei sudah beroperasi, sehingga krisis listrik di daerah ini sudah bisa teratasi dengan baik.
“Surat permintaan dari pemerintah daerah tersebut sudah ditanggapi pihak PLN Persero wilayah Kalselteng dengan melakukan kegiatan survei persiapan pelelangan, untuk bangunan kelistrikan wilayah pedesaan yang belum ada aliran listrik secara bertahap sesuai kemampuan anggaran,” ungkapnya.
Diharapkan, tambahnya, dengan beroperasinya PLTMG Bangkanai 155 Mega Watt (MW) wilayah yang sebelumnya gelap gulita mampu mengaliri penerangan listrik desa di wilayah Kalteng dan Kalsel.
Tentunya dengan beroperasinya pembangkit berbahan bakar gas tersebut tidak terlepas dari selesainya pembangunan transmisi 150 kilo volt (KV) yang dipergunakan untuk menyalurkan listrik dari PLTMG Bangkanai ke kota Muara Teweh, ujar Ompie.
“Diharapkannya dengan beroperasinya PLTMG Bangkanai membuat masyarakat Muara Teweh sampai ke Buntok Kabupaten Barito Selatan dapat menikmati aliran listrik secara penuh dan kedepannya tidak akan ada lagi pemadaman listrik bergilir lagi,” tegasnya.(TIM)