Asal Usul Shabu-shabu dan Efeknya bagi Kesehatan

Shabu-shabu merupakan kelompok narkotika yang merupakan stimulans system saraf dengan nama kimia methamphetamine hidrochloride, yaitu turunan dari stimulan saraf amfetamin. Shabu-shabu dikenal juga dengan julukan lain seperti glass, meth, quartz, hirropon atau ice cream dan lain-lain. umumnya berbentuk Kristal berwarna putih seperti gula pasir atau vetsin (bumbu penyedap makanan). Metamfetamin murni bentuknya seperti pecahan kristal kaca tdk berwarna.

Di Indonesia biasanya shabu di jual dengan kemasan kecil seperti ini seharga 1,6 – 2 juta rupiah per gram

Dahulu metamfetamin digunakan tentara ketika berperang untuk menghilangkan rasa takut dan untuk membuat lebih agresif, seperti pada Perang Dunia yang digunakan oleh tentara Jerman, Rusia & Jepang.

 

Bong / alat untuk menghisap shabu-shabu, beberapa tahun yg lalu bong spt ini banyak dijual pedagang asongan di pinggir-pinggir jalan di kota Surabaya namun bong ini sekarang sudah di larang oleh aparat

Metamfetamin dibuat dari Amfetamin yang awalnya digunakan sebagai inhaler pernapasan (nasal decongestant dan bronchial inhaler) dan senyawa ini aktif  ekerja dalam waktu 6-8 jam. Bahan ini dapat meningkatkan aktifitas dan juga dipakai untuk menurunkan  nafsu makan dalam rangka menguruskan badan. Pada tahun 1950-an shabu-shabu banyak digunakan untuk keperluan medis. Tetapi setelah diketahui berbahaya dan dapat digunakan  untuk kejahatan, maka sekarang penggunaan legalpun sangat ketat sekali.

PEMAKAIAN SHABU & EFEK PADA KESEHATAN

Shabu-shabu dikonsumsi dengan cara membakarnya diatas aluminium foil atau pipa kaca capiler / pipet sehingga mengalir dari ujung yang satu keujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Sebagian pemakai memilih membakar shabu dengan pipa kaca atau pipet karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup.

Seiring dengan pelarangan penjualan bong/alat untuk menghisap shabu, para pengguna “crystal nikmat” bisa membuat alat sederhana seperti ini untuk membakar &menghisap shabu

Shabu sering dikeluhkan sebagai penyebab paranoid (rasa takut yang berlebihan), menjadi sangat  ensitif (mudah tersinggung), terlebih bagi mereka yang sering berpikir tidak positif dan halusinasi visual. Masing masing pemakai mengalami efek tersebut dalam kadar yang berbeda.

Baca Juga:  BNNP Kalteng Tangkap Tiga Pemilik Shabu Seberat 3 Kg Lebih
Hilangnya nafsu makan membuat pengguna sabu menjadi kurus

Shabu mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap syaraf. Pengguna shabu cenderung untuk menggunakan shabu dalam jumlah yang banyak dalam satu sesi dan sukar untuk berhenti kecuali shabu yang dimiliki telah habis dan pengguna juga akan selalu merasa tergantung pada shabu tersebut.

 

Pengaruh pemakaian langsung dapat menyebabkan nafsu makan berkurang, kecepatan napas dan denyut jantung meningkat secara tidak normal, demam tinggi, pupil melebar, rasa nyaman, energi dan kepercayaan diri meningkat secara tidak normal, susah tidur, hiperaktif dan banyak bicara, mudah panik, mudah tersinggung, mudah marah dan agresif, pembuluh darah dapat pecah dan menyebabkan kematian.

Perubahan wajah yg sangat cepat (tua) pada pengguna shabu-shabu

Bila penggunaannya dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit, beresiko tinggi kurang gizi, dapat mengalami gangguan jiwa, ketergantungan, keracunan terhadap logam berat dari aluminium foil. Sedangkan bila pecandu mengalami gejala putus obat menyebabkan cepat marah, tidak tenang/gelisah, cepat lelah, tidak bersemangat atau ingin tidur terus.

Amfetamine dapat disalahgunakan melalui cara inhaler, penyalahgunaan obat yang tidak rutin (occasional abuse), penyalahgunaan obat yang kronik (chronic oral abuse), penyalahgunaan melalui intravena intravenous abuse). Amfetamine dapat dideteksi melalui urine dan cairan lambung.

Kerusakan organ tubuh yang disebabkan oleh “Crystal nikmat” alias shabu-shabu

Bagaimanapun kadar serum kuantitatif tidak berhubungan dengan beratnya efek klinis. Amfetamin ditemukan sangat cepat setelah penggunaan dan dieksresi hanya dalam beberapa hari. Toksisitas sangat kurang berhubungan dengan kadar dalam serum. Dilaporkan pula bahwa untuk mendeteksi penyalahgunaan amfetamine dapat diperiksa pada rambut manusia. Pada keringat amfetamine dapat dideteksi segera setelah dikonsumsi. Saliva atau air liur dapat digunakan pula sebagai bahan utk mendeteksi amfetamine. Tetapi kadar obatnya jauh lebih rendah  dari pada dalam urine, biasanya dapat digunakan pada keadaan toksik akut.###

Baca Juga:  DPO 3 Bulan, Di Tangkap Di Banjarmasin
Dibaca 12,611 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top