Jejak Masa Kecil Barack Obama di Jakarta: Dari Menteng Hingga Sekolah Negeri

Jakarta – SUARA KALIMANTAN, Sedikit yang mengetahui bahwa Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama, pernah menghabiskan masa kecilnya di Jakarta. Pada 1967, saat berusia enam tahun, Obama pindah ke Indonesia menemani ibunya, Ann Dunham, setelah menikah dengan warga Indonesia, Lolo Soetoro.
Who (Siapa):
Barack Obama, Presiden ke-44 Amerika Serikat, bersama ibunya Ann Dunham dan ayah tirinya Lolo Soetoro.
What (Apa):
Obama menjalani kehidupan dan pendidikan dasar di Jakarta, bersekolah di sekolah lokal dan berbaur dengan masyarakat Indonesia.
When (Kapan):
Periode tinggal di Indonesia berlangsung dari 1967 hingga 1971, saat Obama berusia 6 hingga 10 tahun.
Where (Di mana):
Keluarga ini awalnya tinggal di Menteng Dalam, Jakarta Selatan, sebelum pindah ke kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Obama bersekolah di SD St. Francis of Assisi dan kemudian SD Negeri Menteng 01 (Sekolah Besuki).
Why (Mengapa):
Kepindahan ini terjadi karena pekerjaan Lolo Soetoro yang terlibat dalam proyek survei topografi untuk pemerintah Indonesia, pasca-pernikahannya dengan Ann Dunham.
How (Bagaimana):
Selama tinggal di Jakarta, Obama—yang dikenal dengan nama Barry Soetoro—menjalani kehidupan sederhana, belajar dalam bahasa Indonesia, berinteraksi dengan anak-anak dari beragam latar belakang, serta mengikuti sistem pendidikan nasional. Catatan administrasi sekolah bahkan mencantumkan agamanya sebagai Muslim, sesuai konvensi pencatatan saat itu yang mengikuti agama kepala keluarga.
Lingkungan multikultural Jakarta pada akhir 1960-an hingga awal 1970-an menjadi ruang belajar sosial bagi Obama. Ia bermain di lingkungan sekitar, memahami perbedaan budaya, dan beradaptasi dengan dinamika ibu kota yang sedang berkembang pesat.
Pada 1971, Obama kembali ke Honolulu, Hawaii, untuk tinggal bersama kakek-nenek dari pihak ibunya dan melanjutkan pendidikan di Punahou School, sebuah sekolah persiapan perguruan tinggi ternama.
Pengalaman hidup dan pendidikan di Indonesia disebut-sebut menjadi salah satu fondasi penting yang membentuk pandangan global, toleransi budaya, dan empati sosial Barack Obama—nilai-nilai yang kelak tercermin dalam kepemimpinannya di panggung dunia.
Jika Anda ingin:
- versi lebih tajam investigatif,
- versi human interest, atau
- disesuaikan dengan gaya PWI / media tertentu,
tinggal bilang, saya siapkan ✍️