Eks Tambang PT M3 di Pulo Padang Sangat Mengancam Keselamatan Warga

Mandailing Natal, SUARA KALIMANTAN
Warga Desa Parbatasan Dusun Simpang Durian Kelurahan Tapus Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara melakukan Penambahan Emas Tanpa Ijin PETI di lahan bekas tambang PT M3 di Pulo padang ini sangat mengancam keselamatan Para Penambang di sebabkan ukuran kedalam lahan ini di perkirakan mencapai 30 sampai 40 meter dan ini sangat rawan akan longsor yang mengancam keselamatan warga tersebut
Dan Takutnya Bila Lokasi Pertambangan ini di biarkan maka besar kemungkinan korban tertimbun longsor seperti beberapa bulan yang lalu akan terulang kembali dan sampai saat ini Korban yang tertimpimpa longsor tersebut masih dalam penanganan Polres Madina dan masyarakat Mandailing Natal masih menunggu kejelasan kasus tersebut
Bupati Mandailing Natal sudah jauh hari telah menerbitkan surat himbauan agar seluruh masyarakat Mandailing Natal tidak melakukan penambangan emas tanpa ijin PETI untuk itu di mohon kepada camat lingga Bayu dan APH setempat agar melarang warga dusun Simpang Durian tidak melakukan penambangan di lahan Eks PT M3 tersebut
“S”mengungkapkan pada awak media kamis 4)12/25 kepada media mengungkapkan bahwa dilokasi bekas tambang PT M3 itu memang memakai Alat berat jenis excavator karena kedalam lokasi tersebut mencapai sekitar 30 sampai dengan 40 meter dan lokasi itu sangat rawan longsor terlebih lagi dimusim penghujan
S juga menambahkan yah siapa yang punya alat berat jenis excavator mereka jugalah yang kaya namun di duga masyarakat cuma di pengaruhi padahal yang korban disitu adalah masyarakat sendiri karena jelas kita lihat begitu semua tanah di gali/ keruk tanahnya demi mencari butiran Emas dan setelah hasilnya sudah habis di kuras maka lobang bekas galian tersebut dibiarkan menganga menanti korban begitu saja,
Kita berharap kepada Bupati dan Kapolres Mandaling Natal supaya segera menutup pertambangan yang berlokasi bekas tambang PT M3 di Pulo Padang dan juga menangkap Mafia PETI di lokasi tersebut sebelum meminta korban lebih banyak dan jika mafia tambang itu di tangkap maka masyarakat kemungkinan besar tidak akan bertambang lagi disana Karena tidak mampu secara manual Akibat dalamnya lokasi tersebut, Harapnya
Ismed Harahap