Satma AMPI Madina Pertanyakan Mabes Polri : Diduga Toke PETI Batang Natal Muncul Sebagai ‘Pahlawan’ Banjir Pantai Barat”

Mandailing Natal, SUARA KALIMANTAN 01 Desember 2025 — Setelah penangkapan alat berat yang diduga terkait aktivitas PETI (Pertambangan Tanpa Izin) di wilayah Batang Natal oleh tim Mabes Polri beberapa minggu lalu, kini publik kembali dihebohkan oleh kemunculan sosok yang disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan aktivitas tersebut.
Di media sosial, sosok berinisial NSR
tertentu itu muncul dalam berbagai unggahan yang menampilkan dirinya sebagai “pahlawan” dan “dermawan” dalam penanganan banjir dan longsor yang melanda jalur lintas provinsi Pantai Barat. Fenomena ini memunculkan beragam reaksi dari masyarakat yang menilai adanya paradoks antara persoalan hukum yang belum selesai dengan upaya pencitraan di ruang digital.
Bendahara Satma AMPI Madina, Muhammad Saleh, memberikan respon tegas terkait fenomena ini.
“Kita semua masih ingat penindakan alat berat di Batang Natal oleh Mabes Polri. Belum selesai isu itu, masyarakat kini melihat munculnya sosok yang diduga terkait aktivitas tersebut tampil sebagai pahlawan di medsos. Ini menimbulkan banyak tanda tanya,” ujar Muhammad Saleh.
Ia menekankan bahwa penegakan hukum tidak boleh teralihkan oleh pencitraan publik.
“Satma AMPI Madina meminta aparat penegak hukum tetap fokus dan tidak silau dengan aktivitas di media sosial. Jika ada dugaan keterlibatan pihak tertentu dalam PETI, proses hukum wajib berjalan sampai tuntas,” tegasnya.
Menurutnya, dampak kerusakan lingkungan akibat tambang ilegal sangat nyata dirasakan masyarakat Mandailing Natal, termasuk banjir dan longsor yang kerap mengancam jalur lintas provinsi Pantai Barat.
“Banjir dan longsor itu bukan datang tiba-tiba. Masyarakat berhak melihat proses hukum berjalan secara adil dan transparan, bukan digeser oleh narasi pencitraan,” lanjutnya.
Muhammad Saleh menegaskan bahwa Satma AMPI Madina akan terus mengawal kasus-kasus dugaan PETI di Mandailing Natal dan memastikan bahwa aparat penegak hukum tidak memberikan ruang bagi praktik ilegal yang merusak lingkungan dan merugikan rakyat.
“Kami dari Satma AMPI Madina berdiri di garis depan. Penegakan hukum harus tanpa tebang pilih. Siapa pun yang diduga terlibat, harus diproses sesuai aturan, tanpa pengecualian,” tutupnya.
(TIM)