Sukamara, –
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah Karyono dalam sambutannya menegaskan, festival literasi tahun 2023 ini dirangkai dengan lomba emak-emak bekesah (bercerita) dan juga literation fashion week, dengan tema Aku dan Perpustakaan.
Kegiatan Festival Literasi Sukamara tahun 2023 dilaksanakan di Halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sukamara pada hari Jumat dan Sabtu (6-7/10/2023).
Kadis menerangkan, adapun maksud dan tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah, menumbuhkembangkan budaya gemar membaca melalui berbagai bacaan dan kegiatan pendukung pendidikan karakter, kecerdasan, inovasi serta daya kompetitif bangsa dengan dasar literasi.
Selanjutnya, mendukung upaya pelestarian budaya bekesah (bercerita) dan nilai nilai moral yang terkandung dalam cerita sebagai salah satu kekayaan bangsa.
Kegiatan ini juga untuk memberi wadah bagi emak-emak dalam menyalurkan hobinya bekesah, dimana menurut Louann Brizendine dalam bukunya yang berjudul Female Brain mengungkapkan bahwa wanita berbicara sekitar 20.000 kata dan laki-laki berbicara sekitar 7.000 kata saja dan dalam kegiatan ini juga di harapkan bisa meningkatkan rasa kekeluargaan dan menyambung talisilahturahmi antar sesama peserta, warga yang juga bisa berkolaborasi dengan UMKM Sukamara.
Karyono dalam sambutannya juga mengatakan, kegiatan ini di meriahkan dengan beragam lomba diantaranya, 1).Lomba emak-emak bekesah kategori umum, 2). Literation fashion week untuk kategori SMP/MTs Se Kabupaten Sukamara. 3). Literation fashion week untuk kategori SMA/SMK/MA Se Kabupaten Sukamara. 4). Literation fashion week untuk kategori Pendidik dan Umum Se Kabupaten Sukamara.
Sementara itu Pengiat Literasi dan juga salah satu dewan juri Rowi Krisnohadi mengatakan, pengenalan budaya dan literasi kepada anak akan lebih bermakna apabila dilakukan dengan teknik atau cara yang benar.
Rowi kembali menegaskan, salah satu cara tersebut adalah dengan mendengar kesah, sehingga proses perkembangan imajinasi anak diharapkan dapat mengubah pola pikir sesuai dengan nilai budaya dan nilai edukasi yang ingin di sampaikan.
Kita sebagai warga negara Indonesia harus meneruskan budaya literasi untuk menjaga pentingnya melek huruf yang berkelanjutan bagi setiap generasi setelah kita.
“Literasi adalah kemampuan dan keterampilan individu dalam berbahasa yang meliputi membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari,” Pungkas pria yang pernah mengeluti dunia jurnalis ini.
Yohanes Eka Irawanto, SE