Suarakalimantan.com, Banjarbaru – Puluhan Massa dari sejumlah Kelompok Aliansi Masyarakat Pemerhati Hukum (KAMPH) Kalimantan Selatan menggelar aksi demo yang di koordinatori oleh H Aliansyah di Setda Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Senin (25/07/2022).
Aspirasi ini untuk meminta gubernur
Kalimantan Selatan untuk segera mencopot Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan atas adanya dugaan pelanggaran dalam pengangkatan Kepala Sekolah SMA SMK dan SLB serta membuat dunia pendidikan tidak kondisif dan gaduh.
Gazali Rahman Dldari LSM Gema Pradaka Kalsel mengatakan,”Kami beserta rekan-rekan yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Pemerhati Hukum Kalimantan Selatan setelah membaca di Medsos, diantaranya
- Gatra.com 15 Juli 2022, “Kadisdikbud Doakan Kesek Poligami, LSM Desak Gubernur Sahbirin Copot Madun.
2 KBK. (Kantor Berita Kalimantan) “KASN Temukan Pengangkatan Kepsek SMA Dan SMK DI Kalsel Banyak Kejanggalan
- Jejakrekam.mlxom “KASN Temukan Kejanggalan Pengangkatan Kepsek SMA SMK dan SLB.
Simak Kronologsnya” Dari 3 (tiga) pemberitaan di medsos tersebut khususnya komunitas perempuan resah atas pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan yang mendo’akan kepala sekolah poligami yang mana menuai pro dan kontra,”ujar Gazali.
Untuk itu kami meminta Kepada Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor untuk memberikan sangsi tegas kepada yang bersangkutan,” tegas Gazali.
Kalau perlu copot saja Muhammadun yang menjabat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan sekarang,”tegasnya lagi.
Dengan adanya pernyataan di medsos yang menuai kotroversi, Muhammadun terindikasi memberikan kesempatan dan peluang bagi ASN terutama kepada kepala sekolah SMA, SMK dan SLB yang telah dilantik untuk melakukan poligami.
Dalam hal unjuk rasa ini, perwakilan dari Gubernur Kalsel, selaku staf ahli Kemasyarakatan dan SDMÂ H Husnul Khatimah,”mengatakan Akan menyampaikan Aspirasi ini kepada Gubernur Kalsel, Dan akan Kita tampung apa yang menjadi pemersalahannya, Dan akan Kami tindak Lanjuti,”Ucap H Husnul Khatimah.
Dan Juga H Aliansyah Mengatakan
Atas adanya penggaduhan dimana kepala dinas kalimantan selatan yang harusnya bisa
Di tiru untuk memberikan contoh yang baik Dan motivasi kepada guru Dan kepala Sekolah, tapi malah sebaliknya dia ber ulang-ulang bikin gaduh di Kalimantan Selatan, Dan yang terbaru ini dia bikin Stetmen yang dimana kepala sekolah ber Istri 2. Dan menurut Bang Ali itu Stetmen yang tidak mendidik, dan seharus nya Stetmen itu hanya bisa disampaikan oleh masyrakat dan yang jelas-jelas ASN Itu ada aturan yang dimana bahwa pegawai negri itu
Apabila ber Istri 2 harus ijin ke istri pertama,”ucap Ali.
H Aliansyah Mengatakan lagi
Bahwa diduga Kepala dinas Pendidikan Kalimantan selatan ini tidak lulus secara administrasi menjadi kepala dinas tapi dipaksakan, karena stetmen-stetmen yang dia sampaikan itu selalu menjadi ke gaduhan, dan kita usulkan supaya yang bersangkutan di Nonaktifkan atau di copot sama sekali, ini menjadi Pelajaran kepala dinas Asal-Asalan Itu dibiarkan ini jadi bommerang bagi pemerintahan Paman Bhirin, dan Berharap Aspirasi hari ini cukup satu kali kerna teman-teman guru Dan kepala sekolah mau bergabung dan ada ribuan mahasiswa yang ingin bergabung, tatapi cukup LSM dulu yang maju, tetapi kalu tidak di tindak lanjuti kita akan datang dengan masa ribuan untuk memastikan agar Muhammaddun Segera dicopot Jabatannya,”Tutupnya
(ARI/FR)