SuaraKalimantan.com, Palangka Raya
Tahun 2021 merupakan Dies Natalis Kampus Universitas Palangka Raya (UPR) telah berumur 58 Tahun. Kampus Negeri Tertua dan Terbesar Di Bumi tambun bungai Ini telah menjadi Kampus yang melahirkan banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil.
Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Palangka Raya (UPR) Beni Parulian Siregar mengatakan, di Usia uang Ke 58 tahun ini saya berharap Kampus UPR bisa terus bertransformasi Kearah yang lebih baik.
“Sebagai Mahasiswa Kami mengharapkan kampus ini menjadi kampus yang terus meletakan keberpihakannya kepada RAKYAT. Menjadi Kampus UPR yang demokratis dengan menerapkan falsafah huma betang, dalam artian tidak membeda-bedakan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA),” Ucap Presma BEM UPR Beni Parulian Siregar pada saat mengikuti rangkaian webiner nasional pada (10/11/2021).
Beni selaku Presma BEM UPR juga berkeinginan mengajak seluruh civitas akademik untuk mengambil peran dalam rangka mewujudkan UPR Jaya Raya, UPR Kampus Rakyat.
Tentu mewujudkan ini bukan hal yang mudah, Tapi Mudah-mudahan dengan bergorong royong cita-cita besar ini bisa terwujud.
Selanjutnya Kepada Mahasiswa mari kita serukan kedaulatan Mahasiswa sebagai elemen penting dalam prosesi Perjalanan Pembangunan kampus dan harus dibuka seluas-luasnya ruang partisipasi untuk Mahasiswa.
Kedepan Beni berujar, kita juga berharap agar arah pembangunan Kampus UPR difokuskan pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) Guna menyiapkan masyarakat Kalimantan Tengah Sebagai Provinsi penyangga ibu Kota baru.
Yang paling sederhana kita bisa mulai memberikan atensi terhadap pusat ilmu pendidikan, Berupa perpustakaan yang nyaman dan update guna memberikan literatur yang luas dan berwawasan luas.
Terakhir Presma BEM UPR menyerukan kepada seluruh Mahasiswa untuk terus mengawal pembangunan kampus UPR. Kita semua mengetahui bahwa Kampus UPR masih menerapkan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) kepada Mahasisea jalur mandiri.
Oleh sebab itu kita harus meminta pertanggung jawabannya, berupa Impact yang jelas dan terasa, tentunya Untuk Mahasiswa, untuk muruah akademik bukan sesuatu yang hanya bernuansa estetik, sekali lagi adalah muruah akademik.
Yohanes Eka Irawanto, SE