SuaraKalimantan.com, Palangka Raya
Aliansi Mahasiswa Katingan Memanggil melaksanakan Fokus Group Diskusi (FGD) dalam rangka menyambut tiga tahun kinerja Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu (26/9/2021) Di Asrama Himapakat di Kota Palangka Raya.
Kegiatan FGD ini di gagas oleh beberapa Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Katingan yang berkuliah di Kota Palangka Raya.
Koordinator FGD Wawan Noprado mengatakan, dalam Gerakan Aliansi Mahasiswa Katingan Memanggil ini menyampaikan bahwa kegiatan ini bermaksud untuk memunculkan jiwa kepedulian baik itu Pemuda dan Mahasiswa terhadap perkembangan Kabupaten Katingan.
Kita sebagai Pemuda dan Mahasiswa asal Kabupaten Katingan yang Peduli dengan kabupaten tercinta, kita memililki peran sebagai agen of change dan agen of control.
Kita sama sama berdiskusi dan berdialog untuk memberikan masukan kepada Bupati dan Wakil Bupati bertepatan dengan tiga tahun Kinerja keduanya selama ini apa yang sudah dilakukan dan apa yang harus di evaluasi kembali terkait dengan kebijakannya selama ini ???
Wawan juga menambahkan semoga dalam FGD ini kita bisa mendapatkan point penting yang akan sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Katingan terkhusus Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Katingan.
Ahmad Rafii Menyampaikan Harapannya dengan FGD ini Mahasiswa Kabupaten Katingan dapat lebih peduli terhadap daerahnya dengan memberikan masukan-masukan yang membangun serta nantinya hasil FGD ini dapat menjadi salah satu bahan Pemerintah Daerah.
Ahmad Rafii kembali menegaskan bahwa Kabupaten Katingan untuk tolak ukur dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan program guna lebih memaksimalkan dan berkelanjutan pada proses pembangunan di Kabupaten yang kita cintai, Kabupaten Katingan yang Lamus.
“Ada tiga isu sentral yang akan di angkat dalam FGD ini diantaranya adalah Isu Pendidikan, Infrastruktur Dan Lingkungan,” Tutur Ahmad.
Agus Wijaya dalam FGD ini lebih banyak bicara testing dunia pendidikan diantaranya, dapat kita simpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Katingan belum mampu untuk menjalankan wewenang dan tugasnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tertuang dalam UU NO 2 TAHUN 1985.
Jadi bersama aliansi ini saya meminta pertanggung jawaban dan kebijakan cepat dalam memberikan pemberdayaaan pendidikan yaitu :
Adanya kejelasan dalam transparansi beasiswa bagi Pelajar dan Mahasiswa dalam keberlangsungan menuntut pendidikan lebih tinggi lagi.
Berkaitan dengan beasiswa tentunya nya semua wajib transfaran jangan ada yang di tutup tutup. Selain itu juga perlu di perhatikan untuk perbaikan bangunan sekolah dan juga pembangunan sekolah sesuai dengan tingkat kebutuhan secara merata di wilayah perkotaan dan pedesaan.
Memperhatikan dan mempertimbangkan kebijakan bagi daerah di Kecamatan dan Desa yang masih menuntut pendidikan di sekolah satu atap, karena menurut saya kondisi hari ini tidak relevan lagi bagi sekolah satu atap.
Agus juga mengingkan adanya renovasi asrama Pelajar dan Mahasiswa asal Katingan yang ada di kota Palangka Raya agar jauh lebih layak dan dapat menampung lebih banyak lagi.
Berkaitan dengan belum adanya asrama putri di Palangka Raya, Maka saya meminta Pemkab Katingan menganggarkan pembangunan asrama putri di maksud.
Pemkab Katingan juga wajib memberikan prioritas peluang kerja bagi sarjana asal Katingan sehingga dapat bekerja sesuai bidangnya di wilayahnya sendiri.
Sementara itu Betto lebih banyak mengungkap tentang infrastruktur di Katingan yaitu Jalan, Katingan Internet dan Listrik.
Betto membeberkan bahwa infrastruktur menjadi elemen penting dalam pembangunan suatu daerah, apabila pembangunan infrastruktur ini sudah merata maka aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan lancar dan cepat.
Perihal kelistrikan di beberapa daerah sudah bisa siang dan malam sehingga ini akan menunjang aktivitas belajar mengajar pada saat malam hari bisa berjalan dengan lancar terkhusus di daerah hulu sungai Katingan.
Begitu pula dengan jalan harapannya kedepan harus ada jalur darat sebagai penghubung antar Desa di Kabupaten Katingan terkhusus di hulu sungai Katingan sehingga ini akan memangkas jarak dan waktu yang berhari hari.
Untuk jaringan internet terutama di wilayah pedesaan wajib ada, sebab kemajuan dunia digital bukan hanya milik orang wilayah perkotaan saja. Dengan adanya jaringan internet di desa maka jendela dunia pun akan terbuka bagi orang yang bermukim di wilayah pedesaan.
Semua persoalan ini merupakan pekerjaan rumah yang harus di tuntaskan oleh Bupati dan Wakil Bupati Katingan bersama dinas teknis terkait di Kabupaten Katingan.
Terakhir Candra Wardana bicara tentang lingkungan dimana telah terjadinya krisis ekologi yang sedang melanda di Kabupaten Katingan merupakan bukti hancurnya kawasan hutan dan ekosistem akibat eksploitasi oleh pihak perusahaan swasta.
Candra menginginkan bahwa perlu di reboisasi kembali kawasan yang mengalami degredasi itu.
“Mengingat akhir-akhir ini Katingan sedang dihadapkan bencana banjir. Jadi perlu menjadi perhatian juga bagi Pemerintah Katingan dalam menangani banjir ini agar tidak menjadi bencana tahunan,” pungkas Candra Wardana dalam FGD ini.
Yohanes Eka Irawanto, SE