Tanaman Mangrove Investasi Masa Depan

SuaraKalimantan.com, Sukamara

Mangrove atau bakau merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di air payau. Mangrove biasanya dapat tumbuh di sepanjang pesisir pantai, muara sungai hingga rawa. Pertumbuhan tanaman mangrove atau bakau ini tergantung dari subtract atau media tanam. Jenis mangrove juga menentukan wilayah tumbuh dari tanaman ini.

Jenis tanah, pasang surut air laut serta hempasan gelombang menjadi salah satu tolak ukur penanaman bakau.

Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2020 mendapatkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang mana Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Kahayan.

Berkaitan dengan program ini merujuk pada surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Menteri Keuangan no.S.5050/MENLHK/SETJEN/Ren.0/8/2020 tanggal 4 Agustus 2020 tentang program Nasional Penanaman Mangrove.

Menyikapi ada nya program tanaman mangrove di pesisir pantai di dua Kecamatan yaitu Pantai Lunci dan Kuala Jelai, awak media ini berkesempatan bertandang ke Kantor Lembaga Pemantau Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Kabupaten Sukamara dengan Ketua Rahmad Junaidi, berikut petikan wawancaranya :

1. Pa Junaidi, apa komentar anda berkaitan dengan program PEN mangrove ini ?

Jawab : program nya sangat bagus sekali, jika kita melihat dari tujuan programnya.

2. Program ini menggunakan pola swakelola, bagaimana menurut anda ?

Jawab : sistem swakelola ini sangat saya dukung sekali. Sebab ketika sistem nya begini maka akan terlihat sukses atau tidaknya suatu program tergantung dengan komitmen anggota kelompok itu sendiri. Artinya komitmen kelompok ketika mengikuti petunjuk teknis maka program akan mendapatkan hasil yang maksimal.

3. Program tanaman mangrove ini kan bertujuan untuk pemulihan ekonomi nasional dalam masa pandemi COVID 19, menurut anda pa Junai apakah hal ini sangat berdampak positif bagi warga pesisir pantai ?

Baca Juga:  ​Tertangkapnya Sekuriti, BNNK Tes Urin Karyawan Duta Mall

Jawab : saya katakan program ini sangat membantu dan berdampak positif sekali untuk warga pesisir pantai dalam kerangka perbaikan ekonomi keluarga warga di pesisir pantai.

Misalnya, masuknya program ini warga terutama yang masuk sebagai kelompok tentunya akan menambahkan penghasilan tambahan, karena mendapatkan upah tanaman dari setiap batang pohon mangrove.

Selanjutnya kedepan untuk jangka waktu tiga sampai empat tahun tanaman mangrove menjadi aset warga.

Tentunya pohon mangrove yang di tanam saat ini akan menjadi tempat warga menangkap kepiting, udang dan jenis ikan lainnya. Karena teori mengatakan di antara selah akar dan pepohonan mangrove akan ada berkah yang melimpah yang tuhan berikan kepada warga pesisir pantai.

4. Selanjutnya, tanaman mangrove yang ada saat ini baik program PEN dan program reguler sangat diyakini akan mendatangkan peluang usaha baru warga pesisir pantai, menurut Pa Junai bagaimana ?

Jawab : betul upaya maksimal baik dalam semai pohon, tanam pohon dan sulam pohon pada tahun 2020 dan di rencanakan 2021 ini kembali merupakan komitmen warga penerima bantuan untuk bekerja penuh tanggungjawab, akan di nikmati dalam jangka tiga sampai empat tahun mendatang.

Contohnya, tanaman mangrove ini bisa di jadikan lokasi ekowisata. Selanjutnya tanaman mangrove ini juga secara kultur alam di anggap mampu menahan erosi gelombang ke bibir pantai.

Dengan adanya program tanaman mangrove ini juga warga pesisir pantai secara sadar dan atau tidak sadar ikut melestarikan lingkungan.

“Banyak manfaat dan harapan ke depan dengan adanya program tanaman mangrove ini. Ibarat kata tanaman Mangrove adalah Investasi masa depan,” pungkas Junaidi.

Yohanes Eka Irawanto, SE

Dibaca 99 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top