Perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk Yakin Konsumsi Semen Domestik 2021 Capai Target

SUAKA – KOTABARU. PT Indocemet Tunggal Prakarsa, Tbk telah membuktikan pada penjualan di semester pertama hingga bulan Juni 2021 penjualan meningkat dari tahun 2020 lalu yang peningkatannya di tahun sekarang mencapai selisih Rp829 miliar.

Dapat dilihat dari hasil penjualan dipertengahan tahun 2021 mencapai Rp8,192 miliar dan ditahun 2020 kemarin hanya pada kisaran angka Rp7,364 miliar.

Dijelaskan oleh Direktur dan Corporate Secretary Indocement, Antonius Marcos bahwa, Indocement tetap optimis terhadap konsumsi semen domestik pada tahun 2021 dengan perkiraan pertumbuhan 5 persen dari tahun – tahun sebelumnya.

Dikatakannya lebih jauh, dengan posisi neraca yang kuat dan tanpa utang pada bank, Indocement siap melakukan investasi baik untuk program digitalisasi dan otomatisasi operasional perseroan mulai dari cara penjualan semen sampai operasional pabrik, investasi juga dilakukan untuk mengkonversi pabrik agar dapat menggunakan bahan bakar alternatif dan memproduksi produk – produk yang lebih ramah lingkungan.

“Perseroan membukukan posisi kas bersih dengan kas dan setara kas sebesar Rp8,1 triliun pada tanggal 30 Juni 2021. Arus kas yang kuat dihasilkan dari kegiatan operasi dan upaya berkelanjutan yang dilakukan manajemen untuk meningkatkan modal kerja adalah kunci untuk mempertahankan neraca perseroan yang tangguh,” papar Marcos.

Menurutnya, ada beberapa indikator keuangan yang meningkat yakni pada margin keuangan seperti laba kotor, EBITDA dan laba periode berjalan menunjukkan peningkatan yang disebabkan oleh pertumbuhan volume penjualan dan efisiensi operasional yang berkelanjutan.

Sampai dengan 30 Juni 2021, Indocement mempertahankan posisi neraca yang kuat dengan kas dan setara kas sebesar Rp8,1 triliun dan tanpa hutang (zero debt). Kemudian, membukukan volume penjualan domestik (semen dan klinker) secara keseluruhan sebesar 8,0 juta ton pada semester I tahun 2021 meningkat 642 ribu ton atau meningkat 8,8 persen dari periode yang sama tahun lalu yang menetapkan pangsa pasar perseroan menjadi 25,6 persen untuk semester I.

Baca Juga:  Kalsel Kirim Peserta Terbanyak Deklarasi dan Rakernas SWI di Bogor

“Semester pertama tahun 2021 telah memberikan signal yang positif terhadap pemulihan ekonomi namun sejak Juli dimana Indonesia kembali mengalami gelombang pandemi kedua yang diikuti oleh pembatasan mobilitas yang ketat dari Pemerintah, Covid-19 merupakan faktor ketidakpastian yang berkelanjutan pada pemulihan ekonomi.

“Tentunya harapan akan pemulihan konsumsi semen tersebut pada akhirnya akan banyak bergantung pada tingkat penyebaran Covid-19 yang dapat dikendalikan dengan baik. Faktor lain yang juga membuat ketidakpastian berkenaan dengan tingginya kenaikan biaya energi baik harga pembelian batu bara maupun harga bahan bakar, serta untuk ekspansi pada bidang logistik dan distribusi. Indocement juga siap untuk berpartisipasi untuk kemungkinan konsolidasi pada industri semen di masa depan,” tutupnya menjelaskan. (dam/ril)

Dibaca 82 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top