SUAKA – BATULICIN, Sebelumnya telah viral dan dikunjungi ribuan pengunjung terkait pemberitaan wanita “Open BO” dikawasan Satui yang terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tanah Bumbu.
Dalam berita tersebut menampilan sebuah poto wanita memakai baju warna hijau dan jeans warna biru yang diduga salah seorang wanita pelaku pekerja seks komersial (PSK).
Namun hal itu dibantah oleh seorang perempuan yang menghubungi media ini Senin, (19/7/2021) melalui sambungan telepon dia menjelaskan dirinya bukan lah cewe BO (Booking Online).
Dia melainkan hanyalah pengunjung disebuah karaoke yang pada saat penertiban tidak membawa kartu indentitas.
“Ulun (saya) hanya pengunjung kareoke yang terjaring razia karena tidak membawa kartu identitas, bukan cewe BO,” tegas Bunga, bukan nama sebenarnya.
Menurut Bunga, pada mulanya dia bersama dengan teman-temannya masuk keroom karaoke tiba-tiba datang rombongan petugas yang melakukan pemeriksaan, karena dia tidak membawa KTP lalu dia bersama rekannya diangkut menggunakan mobil yang tergabung dengan cewe yang diduga open BO, tapi mereka langsung dibawa ke Batulicin, sedangkan dia dilakukan pemeriksaan oleh petugas dikantor Damkar Satui. Jelas seseorang yang mengaku ada di poto.
Ia pun heran mengapa potonya yang beredar dipemberitaan, padahal dia merasa bukan wanita penjaja seks melalui aplikasi Michat. Menurutnya pada saat itu mereka hanya nyanyi-nyanyi dan makan camilan dan tidak melakukan apa-apa serta tidak minum minuman beralkohol.
Atas berita yang telah beredar luas itu Ia merasa sangat terpukul dan malu, serta minta pihak media ini mengklarifikasinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Tanah Bumbu M. Putu Wisnu Whardana, saat dihubungi mengatakan pihaknya sudah melakukan standar operasional prosedur (SOP) menurutnya sudah benar mengirimkan rilis atau laporan kegiatan berdasarkan fakta dilapangan.
“Bahkan poto yang kami kirim pada bagian wajah sudah kami tutup,” kata Wisnu.
Mengenai orang yang kami curigai, (Bunga red) kami berhak melakukan pemeriksaan, namun setelah ponselnya diperiksa oleh petugas kami, memang tidak temukan adanya indikasi yang mengarah transaksi seperti tawar menawar, atau tak ada kesepakatan.
“Kami tidak temukan bukti kuat, seperti dia pasang tarif, atau deal dengan pelanggan. Namun petugas kami menemukan bukti dia kirim poto pribadinya.” Pungkasnya. (barlis)