TMMD 110, Menapak Kampung Terisolir Pariangan Menuju Masyarakat Sejahtera

SuaraKalimantan.com, Kalimantan Selatan –  Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke 110 yang dilaksankan oleh Kodim 1003/Kandangan di salah satu daerah terpencil Dusun Pariangan Desa Batu Bini Kecamatan Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan guna menciptakan kesejahteraan masyarakat dari segi kehidupan sosial maupun ekonomi yang lebih baik.

Kegiatan TMMD ke 110 Kampung Pariangan Kec. Padang Batung Kab. Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan resmi dibuka oleh Bupati Kab. HSS yang dihadiri oleh Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah bersama dengan unsur Forkopimda Kab. HSS dan juga para tokoh agama serta tokoh masyarakat, yang dilaksanakan pada tanggal Selasa (2/2/2021) dan kegiatan TMMD ke 110 telah ditutup pada hari Rabu (31/3/2021).

Kampung Pariangan desa Batu Bini Kec. Padang Batung Kandangan. Kec. Padang Batung merupakan  daerah yang menyimpan berbagai cagar budaya peninggalan sejarah pada masa penjajah belanda dan jepang yang masih tersipan dan terawat secara asri.

Dengan kondisi geografis yang di dominasi ketinggian dan hutan, daerah ini dijadikan benteng perlawanan rakyat untuk berjuang secara bergerilya dalam menghadapi penjajah selama bertahun-tahun.

Latar belakang daerah bersejarah sehingga kampung ini tidaklah asing di dengar ditelinga masyarakat Kalimantan Selatan bahkan menjadikan daerah ini kampung bersejarah.

Namun kondisi tersebut tidaklah mengubah kampung Pariangan menjadi kampung yang maju namun bahkan sebaliknya, kampung ini justru masih tertinggal dan terisolir dibandingkan dengan kampung lain yang lebih maju.

Kampung Pariangan merupakan salah satu  desa yang berada di desa Batu Bini Kec. Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan, kampung Pariangan  merupakan desa yang tertinggal/terisolasi diantara desa-desa lain yang ada di Kabupaten HSS, kampung ini yang jauh dari pusat keramaian, merupakan  daerah yang terpencil dengan kondisi geografis yang bervariasi ditambah lagi akses jalan yang belum ada sehingga kampung lamban untuk berkembang. 

Adapun jarak tempuh dari ibu kota provinsi Kalsel kota Banjarmasin sekitar 185 Km dengan menempuh jarak sekitar kurang lebih 5 jam. Pelaksanaan TMMD ke 110 Kodim 1003/Kandangan akan dilaksanakan mulai tanggal 2 Maret sampai dengan tanggal 31 Maret 2021.

Kampung Pariangan merupakan salah satu kampung yang masuk ke desa Batu Bini Kec. Padang Batung Kab. Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan, kampung Pariangan mempunyai luas wilayah 203,93 Km², jumlah penduduk 2,057 jiwa terdiri dari laki-laki 1,047 jiwa perempuan 1,010 jiwa, penduduk mayoritas suku Banjar berjumlah 2.050 jiwa dan suku Jawa 19 Jiwa. Mata pencaharian masyarakat mayoritas sebagai petani. Latar belakang pendidikan SD 20%, SMA 30 %, PT 10 %.

Secara Geografi luas wilayah kampung Pariangan desa Batu Bini seluas 1,545 Ha yang terbagi dalam 5 RT dan 2 RW dengan batas wilayah sebelah utara desa Madang, sebelah selatan berbatasan dengan desa kampung Malilingan timur dengan Kec. Loksado dan untuk sebelah barat berbatasan dengan desa Durian Rabung.

Baca Juga:  Rapat Lintas Sektoral Rencana Penutupan TMMD Kandangan

Adapun sasaran TMMD ke 110 yang dilaksanakan Kodim 1003/Kandangan adalah sasaran fisik dan non fisik, untuk sasaran fisik berupa peningkatan jalan sepanjang 1.300 meter dengan lebar 6 meter sebagai  jalan pendekat  yang menghubungkan dua desa yaitu kampung Pariangan dengan desa Malilingin, Jalan yang semula merupakan jalan setapak dan akan dibuka menjadi jalan yang dapat dilalui kendaraan  roda 4.

Sasaran  fisik  lainnya  pembuatan  jembatan gelagar baja  dengan ukuran 5 m x 6 m, jembatan yang semula bersifat sementara akan dirubah menjadi jembatan permanen, sasaran fisik tambahan pembuatan teras mushola, tempat wudhu dan gudang mushola.

Tidak berhenti disitu terdapat juga bedah rumah 2 buah milik masyarakat setempat agar memenuhi syarat kesehatan dengan ukuran 4mx6m atas usulan masyarakat dan juga pemerintah daerah, yakni milik Bapak Aran, umur 59 tahun, pekerjaan petani dan ibu Manasiah, umur 74 tahun pekerjaan petani.

Sedangkan untuk sasaran non fisik penyuluhan wawasan kebangsaan, penyuluhan pertanian, penyuluhan  perikanan, sosialisasi  penanggulangan bencana alam, membangun desa pariwisata, Posyandu, Posbindu, stunting, sosialisasi tatib lalu lintas, sosialisasi sinergi, Promosi, literisasi masyarakat desa perairan dan pesisir, penyuluhan KB kesehatan dan dampak pernikahan dini serta kegiatan Bakti Sosial.

Jika dilihat dari aspek out come kegiatan sasaran fisik TMMD ke 110 Kodim 1003/Kdg dari bidang Perekonomian mempunyai tujuan guna untuk mempermudah distribusi hasil pertanian, meningkatkan kesejahteraan (memangkas biaya produksi), bidang Pendidikan memberi kesempatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Bidang Kesehatan menciptakan lingkungan yang sehat menuju kepada produktivitas kerja, secara Kualitas Hidup meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME dengan keleluasaan beribadah.

Sementara itu untuk sasaran non fisik mempunyai tujuan untuk menumbuhkn kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 termasuk dalam pelaksanaan vaksinasi,           menyadarkan masyarakat akan bahaya dan aktif dalam upaya tangkal radikalisme.

Dapat meningkatkan produksi pertanian dengan memanfaatkan teknologi tepat guna,        memperbesar peluang tingkat kelulusan dalam proses rekrutmen TNI,  menyadarkan masyarakat akan peranannya dalam pencegahan dan penanggulangan Bencal.

Guna untuk meningkatkan potensi wisata Satgas TMMD ke 110 juga melakukan penyuluhan wisata desa dan potensi ekonomi diantaranya yaitu sosialisasi pengembangan wisata air di kampung Pariangan dan potensi ekonomi lokal berupa pengembangan budidaya ikan lele melalui media ember dan juga pengembangan penanaman padi gunung, guna untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Baca Juga:  Ketum LSM PETA, Ucapkan Selamat Terbentuknya BBP

Dalam hal bidang pertahanan dan keamanan dilaksanakan sosialisasi Wasbang dan rekrutmen TNI guna untuk mempersiapkan ketahanan nasional dalam mengantisipasi terjadinya ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri.

Akibat dari pandemi Covid-19 ini juga menimbulkan berbagai dampak dimasyarakat seperti berdampak pada ekonomi, juga berdampak pada proses belajar tatap muka siswa kampung Pariangan, dengan kondisi geografis ditambah lagi tidak tersedianya jaringan internet sehingga proses belajar secara daring sulit untuk dilaksanakan.

Anak kampung pariangan masih banyak yang putus sekolah dasar ataupun tidak meneruskan kejenjang yang lebih tinggi, hal ini di karenakan rumah mereka menuju ke tempat sekolah yang ada di desa Malilingin harus memutar sejauh lebih dari 13 Km dengan melewati hutan dan ketinggian. Padahal anak-anak kampung pariangan tergolong anak yang rajin dan cerdas.

Hal tersebut dibuktikan adanya kegiatan TMMD dengan bersinergitas antara TNI dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Povinsi Kalimantan Selatan dengan melakukan belajar melalui mobil perpustakaan keliling, mereka sangat antusias dalam mengikuti program belajar tersebut.

Ini merupakan kali pertama dalam pelaksanaan TMMD dimana TNl secara langsung besinergi dan bekerjasama dengan Dispersip Kalsel turut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dari anak kampung yang terisolir, ditengah-tengah pandemi Covid-19, dimana sekolah saat ini masih melaksanakan kegiatan secara daring akan tetapi dengan kondisi tersebut anak-anak tidak dapat mengikuti proses belajar secara daring, dengan kehadiran Satgas TMMD ini sekaligus memberikan edukasi kepada anak-anak agar tetap belajar hingga dijenjang yang lebih tinggi, apalagi jarak menuju sekolah akan semakin dekat sehingga tidak perlu untuk memutar menuju tempat sekolah.

Mobil Perpustakaan keliling milik Dispersip Kalsel secara langsung didatangkan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalsel yang berada di Banjarmasin, mobil tersebut beroperasi hingga sampai dengan selesai kegiatan TMMD.  Dalam proses belajar tersebut Babinsa dan Dispersip bersama-sama mengajar para anak-anak mulai dari pekerjaan rumah dan tugas yang diberikan oleh pihak sekolah.

Sambil bermain permainan tradisional yang saat ini jarang dimainkan oleh anak-anak milenial yaitu berupa permainan congklak, kelereng dan juga balogo, anak-anak juga diberikan pengetahuan tentang Wasbang, budi pekerti dan juga penerapan protokol kesehatan oleh Satgas TMMD ke 110.

“Pada kesempatan usai penutupan ini saya, bersama Forkopimda melihat langsung ke lapangan apakah betul 100%, dan memang benar dari apa yang telah kita saksikan bersama hasil nya memang demikian, 100 persen dan hasilnya bagus” ujar Danrem 101/Antasari.

Danrem 101/Antasari menyampaikan bahwa program TMMD ini tercipta akselerasi kecepatan pembangunan daerah, selain itu membuka daerah-daerah yang terisolir yang sekian lama tidak tersentuh seperti  di kampung Pariangan yang akses menuju kampung tersebut belum dapat dilalui, dengan dilaksanakan kegiatan TMMD diharapkan dapat tercipta kesejahteraan masyarakat seperti memudahkan dalam pengangkutan hasil karet petani dan juga kegiatan transportasi menuju pusat perkotaan’ sebutnya

Baca Juga:  Diduga Dealer Mitsubishi Gelapkan Empat Ijazah Mantan Karyawan

Lebih lanjut Hasil dari “pembangunan TMMD nantinya bisa di tindaklanjuti oleh pemerintah daerah untuk peningkatan mutu berbentuk jalan di perkeras maupun pengaspalan sehingga jalan dan jembatan yang dibuat bisa berfungsi secara maksimal bagi masyarakat”.

Danrem 101/Antasari menambahkan, ini tentunya nanti akan sangat membantu masyarakat berkaitan dengan akses jalan yang ada. Cepat atau lambat akan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Dari pelaksanaan program TMMD ini, Danrem 101/Antasari berharap “Harapan bahwa dengan dibukanya akses jalan ini, sesuai dengan tujuan TMMD ini dapat membantu Pemerintah dalam akselerasi pembangunan, akses jalan lebih mudah sehingga perekonomian terdongkrak dengan baik, pelan tapi pasti tentu akan ada peningkatan kesejahteraan masyarakat” jelas Danrem.

Terpantau di salah satu sasaran fisik berupa Perehaban Rumah tidak Layak huni (RTLH)  milik salah satu warga Pariangan ibu Manasiah (74) ini sedang berinteraksi dan berkomunikasi terlihat akrab bahkan tidak ada jarak, dalam komunikasinya tersebut  Pjs. Paur Prod Penrem 101/Antasari Letda Inf Khairudin menyampaikan pesan “Agar rumah yang telah di bangun agar di rawat, semoga Ibu bisa lebih nyaman lagi tinggal dirumah sekarang ini dari pada sebelumnya yang belum memenuhi standar kesehatan,” ucapnya.

Dengan kebahagian serta terharu Ibu Manasiah mengucapkan banyak terimaksih kepada Satgas TMMD dan TNI yang telah rela meluangkan waktunya dan berkorban untuk membangun rumah baru ini, sebelumnya rumah ini sudah tidak nyaman untuk ditempati, namun sekarang sudah bisa tidur dengan nyenyak lebih nyaman ditinggali, “Ulun Tarimaksih Banyak Kepada TNI (Satgas TMMD)”, ucap Ibu Manasiah.

Dengan penyelesaian sasaran fisik mencapai 100%, mengutamakan membangun infrastruktur, sarana dan prasarana yang betul-betul menjadi kebutuhan dan menyentuh langsung kepentingan masyarakat. Kegiatan fisik yang dilakukan tentu juga bermanfaat untuk membantu membuka isolasi daerah terpencil, dengan membuka akses yang lebih luas untuk pemasaran hasil bumi dan produk-produk yang ada di desa, guna mendukung pertumbuhan roda perekonomian masyarakat pedesaan.

Sedangkan sasaran non fisik TMMD juga diarahkan untuk meningkatkan wawasan dan semangat kebangsaan masyarajat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta kesadaran bela Negara, sehingga mampu mengunggah semangat persatuan dan kesatuan Bangsa.

Kedepan nya TNI siap membantu pemerintah daerah untuk membantu pembukaan wilayah-wilayah terpencil, terisolasi, tujuannya sama yaitu ingin mensejahterakan masyarakat. (penrem 101/Ant).

Editorial : Hatim

Dibaca 141 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top