Survei Penjualan Eceran Kota Banjarmasin Januari 2021, Indeks Penjualan Riil Masih di Atas 100

SuaraKalimantan.com, BANJARMASIN – Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2020 tercatat sebesar 100,6, lebih tinggi dari IPR bulan Maret sampai dengan November 2020. IPR diperhitungkan menggunakan tahun dasar 2010 = 100. Bila indeks penjualan riil periode survei lebih tinggi dari 100, maka hal tersebut menunjukkan bahwa penjualan pada periode tersebut lebih tinggi dibanding tahun dasar.

Kinerja penjualan eceran pada Januari 2021 secara bulanan tercatat menurun dibandingkan Desember 2021, sejalan dengan pola musiman paska libur akhir tahun dan banjir di tengah curah hujan yang tinggi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Amanlison Sembiring mengungkapkan. Hal ini tercermin dari IPR Januari 2021 yang terkontraksi 3,2% (mtm), menurun dari pertumbuhan 12,75% (mtm) pada Desember 2020.  Penurunan terjadi pada seluruh kelompok komoditas, kecuali suku cadang dan aksesori, dengan penurunan terdalam pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, barang budaya dan rekreasi, serta perlengkapan rumah tangga lainnya.

Sejalan dengan kondisi bulanan, secara tahunan, penjualan ritel di Kota Banjarmasin pada Januari 2021 terkontraksi 14,35% (yoy) didorong oleh perlambatan seluruh kelompok komoditas, kecuali peralatan informasi dan komunikasi yang tumbuh tinggi di 19,3% (yoy) dari 3,7% (yoy) pada Desember 2020.” ungkapnya. pada siaran pers. Senin (29/3/2021)

Ekspektasi penjualan pada tiga bulan mendatang (April 2021) meningkat, di tengah keyakinan keberhasilan program vaksinasi yang akan mampu mendorong peningkatan permintaan domestik.

Optimisme pelaku usaha terhadap penjualan eceran tersebut terindikasi pada indeks ekspektasi penjualan sebesar 159,2, meningkat dari 152,6 pada bulan Desember 2020. Namun demikian, dampak banjir bulan Januari dan perpanjangan penerapan PPKM berskala mikro sejak 9 Februari 2021, diprakirakan memengaruhi kinerja penjualan eceran pada Februari 2021.” urai Amanlison.

Baca Juga:  Kombes Pol Sumarto Resmi Jabat Kapolresta Banjarmasin

Hal tersebut tercermin dari prakiraan IPR Februari 2021 yang tercatat melambat dibanding Januari 2021, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta sub-kelompok sandang. Sementara itu, kelompok suku cadang dan aksesori, barang budaya dan rekreasi serta peralatan informasi dan komunikasi diprakirakan mengalami peningkatan.” paparnya.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (April 2021) diprakirakan meningkat, sementara pada 6 bulan mendatang (Juli 2021) cenderung menurun.

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 178,9, meningkat dibanding 147,4 pada bulan sebelumnya, dipengaruhi oleh ekspektasi ketersediaan barang/jasa yang berkurang dan kemungkinan gangguan distribusi akibat banjir dan curah hujan tinggi.” terang Amanlison.

Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 123,7, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 163,2, sejalan dengan normalisasi kegiatan ekonomi dan mobilitas masyarakat pasca Ramadhan dan Idul Fitri.” jelas Amanlison Sembiring Direktur Eksekutif Kepala Kantor Perwakilan BI Kalsel. (Hms BI Kalsel)

Editorial : Muhammad Hatim

Dibaca 26 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top