SUAKA – BATULICIN, Ramai pemberitaan dibeberapa media online terkait keluhan warga, sampai – sampai sang Kepala Desa Rejowinangun angkat bicara terkait pengerjaan sayap jembatan dinilainya dikemuadian hari akan roboh. Karena hanya menggunakan kayu galam dan diganjal papan.
“Kalau saya lihat dari pekerjaannya ini, sayap jembatan hanya dikasih kayu galam dengan diganjal papan, padahal atasnya itu pondasinya berat. Dikemudian hari,apa ngga roboh ini sayap,” ujar Ernawanto.
Hal itu langsung ditanggapi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanbu,
Ansyari Firdaus, Sabtu (27/3/2021) saat dihubungi mengatakan, menanggapi pemberitaan itu, terkait sayap dari box culvet (gorong-gorong red) dimana masih dalam tahap pengerjaan atau tahap pengecoran maka diperlukan perancah berupa kayu galam untuk penopang struktur beton sayap.
“Jadi galam yang ada difoto itu sifatnya hanya sementara,sambil menunggu umur beton. Karena sayap box culvert yang ada di sana menyatu dengan badan box menggunakan beton bertulang sistim kantilever.” Jelas Ansyari Firdaus, yang akrab dipanggil H.Daus.
Nanti akan kami cek kembali dilokasi untuk melihat kondisinya.” Pungkas.
Sekedar informasi pembangunan jembatan itu dijalan poros yang ada diwilayah Desa Rejowinangun, diantara Kecamatan Karang Bintang dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel. (barlis)