SuaraKalimantan.com, Palangka Raya
Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Pulang Pisau berakhir ricuh hal ini di picu oleh keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB yang di nilai tidak demokratis dan nama Idham Amur tidak ada lagi di dalam Kepengurusan DPC PKB Pulang Pisau, sesaat setelah pembacaan salinan keputusan oleh pimpinan sidang.
Suasana ruang sidang sempat memanas dengan aksi H. Idham Amur dan tujuh perwakilan PAC PKB melepas baju dan menyerahkan baju ke meja pimpinan sidang.
Setelah melepaskan baju yang membesarkan dirinya di kancah perpolitikan Kabupaten Pulang Pisau dan mengantarkan istrinya menjadi anggota DPRD Kalteng berlalu meninggalkan hotel Aurila di ruas jalan Adonis Samad Kota Palangka Raya dimana Muscab DPC PKB Pulang Pisau dilaksanakan, pada Minggu siang (14/3/2021).
Untuk diketahui bahwa Idham Amur ini merupakan ade dari H. Achmad Amur mantan Bupati dua periode di Kabupaten Pulang Pisau yang mana saat ini sang Kakak kandung nya sebagai Anggota DPRD Kalteng dari Partai Persatuan Pembangunan.
Dalam sesi wawancara khusus awak media ini bersama H. idham Amur di Warung Makan Pondok Bambu Kota Palangka Raya tidak jauh dari lokasi hotel dimana kegiatan Muscab berlangsung menegaskan, saya saat ini bukan lagi kader PKB pasca pelaksaan Muscab tadi.
Saya mundur karena dinilai bahwa DPP PKB tidak lagi mempercayainya berdasarkan keputusan yang ada tadi.
Hal lain dirinya menilai bahwa Muscab PKB kali ini tidak lah demokratis seperti Muscab PKB yang dilaksanakan sebelumnya.
H. Daham sapaan akrab H. idham Amur kembali menegaskan, tetap teguh pada pendiriannya mundur dari PKB walaupun sinyal di bawa untuk bergabung lagi masih terbuka lebar.
“Tadi sudah jelas saya melepas baju PKB dan menyerahkan kepada pimpinan sidang itu bukti jika saya keluar dari PKB,” tuturnya menegaskan.
Pantauan awak media ini di lokasi warung makan Pondok Bambu beberapa Anggota DPRD Pulang Pisau dari PKB menyambangi H. Idham Amur juga masih kukuh dengan pendiriannya untuk tetap mundur dari DPC PKB Pulang Pisau.
“Sekali kata saya mundur ya mundur lah sudah, pantang untuk saya menarik kembali ucapan saya tadi,” demikian pungkas H. Idham Amur.
Yohanes Eka Irawanto, SE