PELAIHARI, suarakalimantan.com – Pengakuan salah satu pemilik alat berat yang baru – baru ini telah melintas dikawasan jalur alternatif Atilam – Kunyit. Kunyit adalah salah satu desa diwilayah Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut.
Seseorang mengaku, kalau beberapa hari yang lalu pihaknya mengirim excavator ke Binuang – Tapin dari wilayah Kecamatan Jorong – Tanah Laut. Betapa terkejutnya melihat pengeluaran anak buah nya dilapangan.
Pasalnya, sewaktu berangkat dari Binuang menuju wilayah Jorong biaya cuma Rp 9 juta, itu belum terjadi musibah banjir yang mengakibatkan putusnya jembatan Pabahanan.
“Kemarin arah balik dari Jorong tertulis nominal di invoice intern kami sebesar Rp 17 juta, setelah saya tanya ke supir yang Rp 5 juta buat bayar jalan alternatip,” ungkap pemilik alat berat melalui sambungan telepon kepada media ini Minggu, (14/3/2021) yang minta namanya tidak disebutkan.
Menurutnya, biasanya bayar portal dijalan yang berstatus milik perusahaan cuma Rp 300 ribu, itu pun ada kwitansi dari pemilik pengelola jalan. Sedangkan ini harus menyiapkan uang taktis jutaan rupiah, tambahnya.
“Sementara ini jalan negara, ya memang menjadi kewenangan pemerintah mengaturnya, akan tetapi masa sampai bayar jutaan rupiah,” tukasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Tanah Laut Gientri sewaktu dikonfirmasi awak media ini menegaskan bahwa anak buah nya tidak ada yang berani macam – macam. Menurutnya, “kalau memang ada yang terlibat maka sanksi nya lepas baju atau di berhentikan,” tegasnya. (Antho)
Editor : barlis