Peduli Kemanusiaan, Indocement Bersama Tim Gabungan, Bantu Korban Banjir, Juga Berikan Trauma Healing Untuk Anak Di Barito Kuala

SUAKA – KOTABARU. Bencana alam banjir yang melanda di beberapa wilayah kabupaten dan kota di Bumi Lambung Mangkurat membuat warga Banua berduka, dalam menghadapi dampak yang ditimbulkan paska bencana, Tiga Roda salah satu produsen semen yang berada di Kalimantan Selatan dibawah 3 unit operasional PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Pabrik Citereup – Bogor, Palimanan – Cirebon dan Tarjun – Kalimantan Selatan berinisiasi membentuk tim gabungan yang berkolaborasi dengan Senkom Mitra Polri Kalimantan Selatan dan juga komunitas relawan dari Tim PPALC Banjarmasin melalui GJB, Kalimantan Selatan untuk memberikan bantuan pemulihan trauma (trauma healing) pada anak – anak dan para warga korban bencana banjir di posko pengungsian, 1 titik lokasi bencana yang berlangsung selama 1 hari, Lokasi tempat kegiatan trauma healing yang digelar oleh tim kolaborasi relawan gabungan ini terpusat di Desa Pantai Hambawang, Kecamatan Mandastana, Barito Kuala.

Koordinator Lapangan Tim Relawan Indocement Peduli, Posko Barito Kuala, Mantikei, S.H mengatakan pihaknya berkolaborasi bersama tim relawan gabungan dari Senkom Mitra Polri Kalimantan Selatan dalam.rangka menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak, juga bersama PPALC Banjarmasin menginisiasi untuk berikan trauma healing, menghibur anak – anak dengan beragam metode permainan agar kondisi mental mereka kembali membaik pasca bencana.

“Karena dikhawatirkan anak – anak yang menjadi korban bencana alam akan mengalami masalah gangguan kesehatan mental yang akhirnya berdampak perilaku sosial anak sehari-hari, untuk itu tim kami berkolaborasi bersama tim relawan gabungan dari komunitas sosial,” ungkap Mantikei.

Dikesempatan yang sama, Untung Priyono, S.T, Senkom Mitra Polri Kalimantan Selatan mengatakan Tim Senkom Mitra Polri berkolaborasi dengan Indocement untuk mengawal bantuan langsung kepada para warga, korban yang terdampak banjir yang ada di Kalimantan Selatan, untuk penyaluran bantuan pihaknya menerjurkan 4 personil tim Senkom Mitra Polri dari Banjarmasin dan 2 personil dari Senkom Mitra Polri dari Barito Kuala langsung menuju Kabupaten Barito Kuala.

Baca Juga:  Bank Indonesia Donasikan Bantuan Sembako Untuk Korban Banjir Melalui BPBD Provinsi Kalsel

Ia berharap, semoga bantuan yang diserahkan dalam penyalurannya dapat berjalan lancar dan tanpa terkendala apapun, katanya.

Senada dengan itu, Tri Winarno, Ketua Tim Relawan Indocement Peduli di Posko Barito Kuala menyampaikan, menurutnya pemulihan trauma dan psikologi pasca bencana sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan psikologi anak – anak ke depan.

“Anak harus mendapatkan pendampingan dan bimbingan agar bisa melewati trauma akibat musibah yang terjadi di sekitar mereka, sehingga mereka bisa ceria kembali seperti sebelum terjadinya musibah dan sama seperti para orang tua,” paparnya.

Dijelaskannya lagi, kegiatan trauma healing yang dilakukan oleh tim relawan dalam menjalankan misi kemanusiaan ini adalah usaha untuk menyembuhkan para korban dari trauma yang dihadapinya paska bencana alam untuk memberikan motivasi, semangat agar mampu kembali menerima kondisi dan bangkit baik secara mental maupun kondisi sosial.

Sementara, Nanik Hayati selaku Ketua Tim GJB, Komunitas Sosial dari PPALC Banjarmasin, bersama rekan relawan Triwahyuningsih menuturkan, tidak hanya orang dewasa saja secara psikis terdampak dari peristiwa tersebut, terlebih kepada anak – anak yang paling besar merasakan dampaknya. Sehingga, dibentuknya Tim trauma healing diharapkan akan mampu membantu dan tepat untuk mengurangi trauma dari anak – anak bagi pengungsi korban banjir yang terjadi.

“Saat ini tim kami rencananya akan keliling di lokasi pengungsian banjir dan tim relawan kami siap diterjunkan ke lokasi bencana guna menghibur anak – anak korban terdampak banjir, pemulihan trauma ini menjadi salah satu prioritas kami agar anak – anak yang menjadi korban banjir dapat ceria kembali,” tutur Nanik.

Adapun kegiatannya, lanjutnya pula, anak – anak akan dihibur dengan kegiatan mendongeng oleh seorang yang sudah mumpuni dibidangnya dan pernah menjuarai lomba dongeng. Selain itu, juga diajak menyanyi dan menari bersama, bermain dan bergembira agar betul – betul tidak memikirkan bencana banjir tersebut.

Baca Juga:  Pemerintah Desa Sembilang Salurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa Tahap I 2020

“Kami ingin anak – anak lebih mawas diri, mengenal banjir bukan sesuatu hal yang menakutkan tetapi lebih kepada mereka tetap bisa bertahap dan siap mengenai apa yang harus disikapi ketika musibah atau bencana itu datang, dan tidak berlarut-larut sedih memikirkannya,” harapnya.

“Dengan trauma healing para korban diharapkan dapat benar – benar sembuh dari traumanya dan bisa menjalani kembali kehidupannya sebagaimana sebelum mengalami bencana banjir yang terjadi.

Trauma healing hanya terjadi pada sekitar 10% dari 100% orang. Namun, jika tidak disembuhkan maka akan mempengaruhi dan berakibat buruk bagi mental psikologis,” pungkasnya. (dam/dn).

Dibaca 34 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top