SUAKA – BATULICIN. Beberapa nelayan diwilayah Kabupaten Tanah Bumbu keluhkan keberadaan kapal cantrang yang diduga beroperasi ditepian pantai atau kurang dari 8 mil.
“Habis semua pak, bahkan sampai ikan kecil – kecil pun diangkut sama mereka, akibatnya kami nelayan tradisional sudah mendapatkan hasil tangkapan,” tandas warga Desa Setarap kecamatan Satui yang enggan menyebutkan namanya.
Kalau malam hari mereka beroperasi mendekat agak ketepian, kami berharap kepada pemerintah atau instansi terkait agar kiranya mendengar keluhan kami, imbuhnya.
Semantara Plt Kepala Dinas Perikanan, Yulian Herawati kepada suarakalimantan.com Jum’at, (5/2/2021) sore, diruang kerjanya mengungkapkan memang pihaknya sudah sering mendapat laporan dari para nelayan tidak hanya di Satui tapi juga nelayan lainnya di Tanah Bumbu.
Terutama disaat kami kelapangan, sering dengar langsung keluhan warga. Tapi sayangnya kewenangan kami terbatas, untuk laut bukan kami pengawasannya. Pengawasan laut secara langsung diprovinsi.
Menurut Yulian “Dinas Perikanan kabupaten ini hanya perikanan didarat sebenarnya pak, pengawasan kami untuk dikawasan sungai – sungai dan di tepian pantai, tetapi kalau sudah dilaut itu pengawasan Dinas Provinsi,” ujar Yulian.
“Kami bu tidak dapat lagi menangkap ikan ditepi, harus jauh kesana. Karena ikannya sudah habis diambil sama kapal – kapal itu lewat,” ucap Yulia menirukan perkataan nelayan.
Keluhan para nelayan yang sangat sering ia dengar disaat beliau menyambangi langsung para nelayan kita yang ada dikawasan Tanah Bumbu, imbuhnya.
Yulia, berharap kepada kepala Dinas Provinsi agar lebih aktif lagi dalam pengawasan kelautannya, jadi kalau ada kapal – kapal yang seharusnya tidak beroperasi pada jalurnya tolong diamankan.
“Kasian melayan kita harus lebih jauh lagi pergi melaut, tuk mencari ikan,” tutupnya. (barlis)