suarakalimantan.com – Banjarmasin. SUASANA banjir bandang di Kalimantan Selatan dimanfaatkan seseorang yang mengatasnamakan Aspihani Ideris meminta uang lewat media sosial, Messenger dan Whatsapp.
Disaat awak media siber ini mengkonfirmasi, salah satu dosen hukum Universitas Islam Kalimantan ini membenarkan adanya upaya penipuan dilakukan oleh orang yang tidak dikenal via layanan pesan instan Messenger dan Whatsapp meminta uang dengan mengatasnamakan nama dia.
“Ya benar, nama dan foto saya di catut oleh orang yang saya tidak kenal di media sosial, baik lewat massenger maupun lewat Whatsapp dengan nomor Handpone 0812-6823-4028 dan 0896-9621-3666. Setelah kami lacak nomor handphone tersebut ternyata ada dua nama, yaitu atas nama Ainun dan Jabat.”ucap Ketua Umum Perkumpulan Pengacara dan Penasehat Hukum Indonesia (P3HI) kepada wartawan, Jum’at sore (5/2/2021).
Direktur Eksekutif Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM Kalimantan) ini mengatakan, bahwa ia sejak sebulan yang lalu sudah mengumumkan di berbagai group Whatsapp maupun di facebook, bahwa identitasnya telah dibajak oleh orang yang memanfaatkan keadaan untuk meminta uang ke sahabat-sahabat Aspihani sendiri.
“Sejak sepekan ini korbannya sudah ada, diantaranya bapak Anang Rosadi, Gazali Rahman, Saidan Fahmi, pak Sulhan, Abdul Kahar Muzakir, pak Darsuni dan lain-lainnya,” beber Aspihani.
Dijelaskannya, penipu tersebut meminta uang kepada calon korbannya tersebut dengan berbagai macam dalih, dan dengan memanfaatkan kondisi banjir di Kalsel sekarang ini.
“Rata-rata pelaku tersebut meminta uang diatas 2 juta rupiah. Kalau ada seseorang yang mengatasnamakan saya meminta sejumlah uang, diharapkan menghubungi saya terlebih dahulu di 08125116884 atau 08122116884 maupun 0811506881,” katanya.
Aspihani mengaku, awalnya via telepon sudah menyampaikan ke pihak Ditreskrimsus Polda Kalsel untuk dilacak keberadaan dan identitas sang penipu tersebut.
“Hari ini Jum’at, 5 Februari 2021 saya bersama para korban sudah melaporkan secara resmi di Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kalsel gedung ujung lantai 2,” ucapnya seraya memperlihatkan surat laporannya kepada awak media ini.
Aspihani mengaku sudah melakukan menulusuran tentang pelaku tersebut, dan kata dia pihaknya sudah mengetahui keberadaan tempat pelaku melakukan tindakan kejahatannya. “Identitas pelaku sudah terbaca dan kita sudah mendapatkan informasi keberadaanya. Yang jelas keberadaan pelaku bukan di Kalimantan dan kami tidak berhak untuk mempublikasikannya, karena ini adalah petunjuk kepolisian untuk menciduknya. Informasi ini sudah kita sampaikan ke pihak penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kalsel disaat kita melaporkan perkaranya. Supaya jangan bertambah korbannya, saya sangat berharap pihak kepolisian sesegera menyergap pelaku tersebut,” kata advokat, dosen dan aktivis LSM ini kepada awak media suarakalimantan.com.
Selain nama baik Aspihani Ideris di cemarkan, kerugian juga di secara materi dan immateril juga dialami oleh korban lainnya atas penipuan lewat media sosial tersebut. “Penipu tersebut meminta jutaan uang dengan di tansferkan ke nomor kerekening BCA 8135-0973-02 atas nama Destri Muchrizal, BCA 0343180711 atas nama M. Cakra, BCA 8161254801 atas nama Admiral Maulana dan nomor rekening BRI 335901005212507 atas nama Adityo. Supaya jangan ada korban lagi, tolong pihak bank BCA dan BRI memblokir kedua rekening tersebut,” suguh Aspihani seraya berharap pihak kepolisian bisa melacak sang penipu tersebut.
Diketika ditanya oleh awak media ini, Apakah bapak Aspihani ada membuka donasi, dengan tanggap ia mengatakan, bahwa ia mengaku memang ada membuka donasi lewat media siber Peduli Banjir Kalsel bersama SUARAKALIMANTAN.com terkait banjir bandang di Kalsel, dan kata dia, disana mencantumkan nomor rekening BNI 0803540308 atas namanya sendiri Aspihani Ideris.
“Ya kita ada buka donasi banjir Kalsel, memang ada sedikit dana masuk kerening BNI 0803540308 atas nama saya sendiri, dan lewat organisasi advokat P3HI dana tersebut kami belikan ke sembako untuk di salurkan dan di bagikan ke warga yang terdampak musibah banjir tersebut,” jelasnya.
Penulis : barlis irawan