SUAKA – BATULICIN. Warga Tanah Bumbu mulai kesulitan mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram, atau yang sering disebut melon itu mulai susah didapat. Kelangkaan tersebut hampir merata disepuluh Kecamatan yang ada dikabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Kepala Disdagri Tanah Bumbu H. Deny Harianto, paparkan penyebab kelangkaan gas elpiji tersebut Kamis, (28/1/2021) pagi.
Menurut Deny, kelangkaan gas melon dikabupaten Tanah bumbu karena disebabkan akses jalan penghubung antar kabupaten yang sempat terputus pasca banjir di Tanah laut.
“Pendistribusian dari Banjarmasin yang semula dari Agen yang biasanya sekali angkut bermuatan 30 ton dan sekarang setelah terjadinya musibah banjir, dan ada jembatan terputus dikawasan Pelaihari serta adanya pembatasan muatan yang di perbolehkan melintas hanya 5 ton saja,” jelas H. Deny
Sambungnya, “itulah kendala dari pihak agen dan untuk sementara agen mengalihkan jalur pendestribusian dari Kalimantan Timur, jadi otomatis biaya angkutan meningkat, namun meskipun demian harga dipangkalan tetap normal.” Tegasnya.
Ia juga menambahkan, sementara ini sebagian masih didistribusikan stok terdaluhu sehingga harga masih normal sperti dikecamatan Simpang Empat dan Batulicin harga tidak terlalu tinggi seperti laporan yang ia terima dikecamatan Satui harga eceran mencapai Rp 50 ribu per tambung.
H. Deny memberikan solusinya sementara dalam beberapa waktu ke depan sambil mengunggu pendistribusian dari Banjarmasin lancar kembali diharapkan untuk masyarakat menengah agar menggunakan LPG 5,5 kg atau yag 12 kg, Pungkasnya.
Penulis : Barlis