Perda Perlindungan Banteng Belantikan Kalimantan Sangat Mendesak

SuaraKalimantan.com, Nanga Bulik – Banteng Kalimantan ( Bos Javanicus Lowi ) yang menurut beberapa peneliti keberadaannya di alam telah punah ternyata ditemukan terdapat di Kabupaten Lamandau tepatnya di wilayah Kecamatan Belantikan Raya itupun populasinya sangat sedikit.

Penggiat NGO Lingkungan Renolt di Nanga Bulik kemaren mengatakan, bahwa banteng-banteng tersebut beberapa waktu yang lalu tertangkap kamera trap yang dipasang oleh Yayasan Orangutan Indonesia di Sopanan Panggaraman desa Kahingai Kecamatan Belantikan Raya.

“Yayorin sejak beberapa waktu yang lalu telah mengadakan riset tentang populasi dan sebaran banteng di daerah tersebut dan data awal yang didapat Yayorin hewan langka tersebut sering mengunjungi sopanan ( satl lick ) sumber air garam untuk memenuhi asupan nutrisi mereka terutama pada saat musim kemarau seperti sekarang ini terutama pada sore dan malam hari, ada beberapa sopanan yang kerap didatangi banteng yakni sopanan panggaraman, sopanan pamlodaan dan sopanan pasiran“ beber Renolt.

Dari hasil penelitian tersebut Kedepan diharapkan banteng kalimantan dapat dijadikan maskot Kabupaten Lamandau disamping maskot yang sudah ada yaitu rusa.

“Tentunya hal ini membutuhkan sinkronisasi peran semua pihak baik itu Pemerintah Daerah, Dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat yang peduli akan kelestarian banteng tersebut, guna perlindungan banteng, minimal nantinya diharapkan ada semacam Peraturan Daerah atau Peraturan Bupati yang melarang perburuan banteng,” tutur Renolt, saat berbincang bincang melalui telepon selulernya.

Kalau tidak diambil langkah-langkah nyata perlindungan sejak dini diyakini hewan yang dilindung berdasarkan Undang- Undang nomor 5 Tahun 1990 dan hanya ada di wilayah belantikan hulu Kabupaten Lamandau tersebut terancam akan punah.

Renolt menegaskan, ancaman kepunahan tidak saja datang dari penduduk setempat yang memburunya untuk dikonsumsi namun juga datang dari pemburu dari luar daerah yang kerap datang ke daerah sopanan untuk menembaki dan menjual daging sapi liar tersebut

Baca Juga:  Peringati HUT Kodam Vl/Mulawarman, Korem 101/Ant Melaksanakan Ziarah ke TMP

“Upaya penyadaran kepada masyarakat sekitar menjadi sangat penting dan tentunya peran multi pihak juga sangat penting guna merumuskan langkah-langkah yang akan diambil untuk perlindungan,” pungkasnya.

Berdasarkan informasi dan data yang dimiliki ternyata kawanan banteng tersebut kebanyakan berjenis kelamin laki-laki, sedangkan yang berjenis kelamin betina sedikit, tentu ini akan menghambat populasi dan mempercepat kepunahan.

Jurnalis : Yohanes Eka Irawanto, SE

KALSEL BERDUKA BANJIR BANDANG

Media online SUARAKALIMANTAN.com buka DONASI Banjir Kalsel. Sumbangan anda bisa di transferkan kerekening BNI : 0803540308 An. Aspihani Ideris (Pimpinan Umum Suara Kalimantan) dengan No. HP/WA : +62811506881

Konfirmasi bantuan di kontak Person :

+62 853-8843-3888 (Kastalani Assegaf)

+62 813-4885-8888 (Barlis Irawan)

+62 813-4971-3489 (Muhammad Hatim)

+62 813-5021-0805 (Adam Mahdi)

+62 821-5494-8189 (Yohanes Eka Irawanto)

+62 823-5137-0559 (Manuparyadi)

Dibaca 29 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top