Ratusan Hekter Sawah dan Peternak di Tanah Laut Terancam Merugi Akibat Banjir

Poto illustrasi net

PELAIHARI, suarakalimantan.com – Dampak banjir parah yang terjadi di Tanah Laut (Tala) tidak hanya masuk ke pemukiman warga, tetapi juga merendam puluhan hektar sawah. Kondisi ini membuat para petani dan Peternak terancam gagal panen dan membuat peternak merugi.

Di samping itu dalam situasi banjir ini, dapat menyebabkan kurang terpenuhinya kebutuhan pakan ternak

Mengantisipasi dampak tersebut, Pihak Dinas pun menyiapkan Tim Kesehatan Hewan (Keswan). Sedangkan khusus untuk makanan ternak jenis rumput, pihak Dinas juga menyiapkannya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakeswan) Kabupaten Tanah Laut Suharyo kepada suarakalimantan.com Rabu (13/01/2021) mengatakan bahwa banjir ini terjadi sangat berdampak terhadap hewan ternak seperti di Kecamatan Bajuin, Kecamatan Pelaihari dan Kecamatan Takisung. Menurutnya, untuk daerah yang terdampak banjir sudah pernah dialami pada tahun sebelumnya.  Terutama  daerah rendah dan daerah aliran sungai.

“Jumlah ternak sapi yang terdampak banjir diperkirakan sekitar 700 ekor. Kalau ternak unggas tidak bisa terhitung,” turur Suharyo.

Ia juga menambahkan, tapi kami sudah melakukan antisipasi bencana banjir bekerja sama dengan Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) menyiapkan pakan ternak sapi.

“Kalau nanti ada keluhan dari masyarakat sulitnya mencari rumput pakan ternak, pihak BPTU sudah menyiapkan empat truck bermuatan pakan ternak rumput dan dua truck lainnya dari Dinas Peternakan dan Kesehatan,” kata Haryo.

Sambungnya, nasyarakat yang terdampak banjir dipersilahkan untuk mengambil rumput di belakang kantor dinas. Kami sudah siapkan juga tim kesehatan hewan (Keswan) bidang peternakan dan kesehatan hewan untuk meriksa kalau ada penyakit ternak. Imbaunya.

Di Sektor pertanian Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut Ahmad Hairin mengatakan, pihaknya Sudah menyiapkan upaya untuk antisipasi banjir yang mengancam lahan pertanian. Upaya tersebut kata Ahmad Hairin, akan ditangani sebaik baiknya.

Baca Juga:  Pemaparan Hasil Kinerja Kejaksaan Negeri Kabupaten Kapuas Tahun 2020

“Bagi petani yang tanamannya rusak akibat banjir akan diganti dengan benih yang baru.” kata Ahmad Hairin.

Menurutnya, akan di salurkan nanti pada bulan Februari, setelah keadaan banjir itu reda dan melihat seberapa tingkat kerusakan lahan pertanian.

Senada dengan Kabid Tanaman Pangan Talan Basri yang mengatakan, “Bantuan benih dari pusat dan provinsi ini sedang kita usulkan”ucapnya

Sementara lahan pertanian yang rusak akibatnya dari terdampak banjir yang ada di delapan Kecamatan kabupaten Tanah Laut seperti, Pelaihari dan paling banyak kerusakan persemaian padi. Padi baru ditanam satu bulan sehingga kami belum bisa mendaftarkan asuransi, pungkasnya. (Heryand)

Editor : barlis

Dibaca 18 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top