SUAKA – KOTABARU. Situasi pandemi Covid-19 pastinya berdampak pada sisi kehidupan, misalnya adanya perubahan prilaku hidup bersih dan sehat, belum lagi dilihat dari segi ekonomi yang sangat terasa khususnya bagi pelaku usaha.
Namun, pemandangan tersebut tidak berlaku kepada masyarakat yang ada di Desa Tegalrejo Kecamatan Kelumpang Hilir. Mereka yang memulai bisnisnya melalui tanaman sayur menggunakan sistem hidroponik berbasis urban farming, dan itu juga menjadi awal yang baik ditengah – tengah masa pandemi sekarang.
Hal itu tak lepas dari salah satu perusahaan produsen semen Tiga Roda, PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Plant Tarjun yang memberikan edukasinya dengan melakukan pembinaan kepada warga yang berada di desa – desa binaannya yang salah satunya adalah budi daya sayur hidroponik.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mawar Hydro, yang juga penggiat pertanian di Desa Tegalrejo, Lailatul Mutianur mengatakan,” Ia sangat mengapresiasi atas inisiasi yang dilakukan PT. ITP dalam upaya mengembangkan sistem pertanian hidroponik bagi masyarakat tani di daerah binaan.
“Saya mewakili petani lainnya sangat berterimakasih atas upaya perusahaan dalam melatih, membantu, membimbing serta membina untuk peningkatan perekonomian masyarakat,” tutur perempuan yang akrab disapa Laila.
Menurutnya, program pelatihan yang telah gelar oleh Indocement merupakan upaya memberdayakan wanita di desa – desa mitra untuk memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lahan produktif. Disamping itu, Indocement selalu mendorong masyarakat desa mitra untuk bercocok tanam di pekarangan rumah, baik melalui konvensional maupun hidroponik, modal memulai budaya hidroponik sangat tergantung dengan modul yang diinginkan.
“Itu juga tergantung dari luasnya lahan yang ditanam, Semakin tinggi tingkat biayanya tentu akan semakin mahal dan tergantung jumlah pipa PVC yang terpakai. Kisarannya bisa menghabiskan Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta, dan satu petaknya berukuran 3 meter x 5 meter, tanaman hidroponik dalam waktu kurang lebih 40 hari bisa dipanen dengan hasil sekitar Rp 1 jutaan. Alhamdulillah dengan sistem itu sangat menguntungkan bagi kami warga tani,” jelasnya kemudian.
Ia berharap perusahaan terus membina warga masyarakat dalam hal melakukan inovasi – inovasi baru bagi kemajuan. “Sekali lagi terimakasih kepada Indocement yang terus fokus membina dan membimbing masyarakat yang secara tidak langsung meningkatkan taraf kehidupan komunitas tani,” harapnya.
Sementara Management PT. ITP Tarjun, Agus Rifani menuturkan, dengan keberhasilan membina kelompok tani di sekitar perusahaan dalam rangka mengembangkan sistem pertanian dengan cara hidroponik tentunya membuat suatu kemajuan di masyarakat yang bukan hanya dalam pengembangan sumber daya manusia namun yang terpenting adalah peningkatan perekonomian masyarakat.
“Ini merupakan upaya nyata yang telah dilakukan PT. ITP melalui tanggung jawab perusahaan (CSR) dalam pilar ekonomi yaitu, pertanian dengan sistem hidroponik telah menunjukkan hasilnya dan bahkan terus dapat dikembangkan. Kelompok Tani Mawar Hydro di Tegal Rejo telah berhasil membudidayakan tanaman sayuran seperti sawi, pokcoy, daun bawang, seledri, menggunakan sistem hidroponik, dengan sarana sederhana serta pelatihan dari Indocement,” tuturnya.
Dikatakannya lebih jauh, perusahaan bersama penyuluh pertanian di Desa Tegalrejo terus mengawal program tersebut dan bercita – cita menjadikan program tersebut agar bisa menjadi kampung hidroponik, dan itu juga ternyata terbukti bisa mendukung perekonomian masyarakat walaupun ditengah situasi pandemi Covid-19 sekarang. Selain itu juga dapat memenuhi kebutuhan sayuran bagi keluarga, hasil panennya bisa menambah keuntungan perekonomiannya.
Tanaman hidroponik sangat mudah dan gampang untuk dikembangkan, medianya bisa dari rockwool, kapas, dan lainnya, kemudian air yang diberi nutrisi jadi tanpa harus ke sawah atau ladang sudah bisa bertani. “Memang dengan menggunakan sistem ini maupun tidak tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun tergantung dari pengelolaannya dalam memanfaatkan luasnya lahan yang akan dijadikan mediasi tanam,” imbuhnya.
Kepala Desa Tegalrejo, Afifuddin menyatakan, dengan bantuan dan pembimbingan oleh perusahaaan dalam mengadakan sistem pertanian hidroponik sangat bermanfaat bagi masyarakat dan bagus pastinya untuk dikembangkan.
“Kalau saya melihat sistem hidroponik ini sangat bagus sekali karena tidak menggunakan media tanam yang luas, dan itu sangat baik untuk dikembangkan namun tergantung dari para petani yang akan mengelolanya agar berhasil sebagaimana harapan. Dalam hal ini pastinya Indocement telah melakukan inovasi bagi masyarakat tani dan itu sangat membantu perekomian masyarakat kami disini,” ujarnya.
Melihat itu, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kelumpang Hilir, Clara Novianto menilai, apa yang dilakukan oleh perusahaan melalui program CSRnya sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat khususnya sebagai meningkatkan taraf perekonomian warga tani.
“Kami dari balai penyuluhan sangat mendukung apa yang menjadi harapan masyarakat atas upaya nyata Indocement untuk kemajuan bersama,” katanya. (dam/ril)