SUAKA – PELAIHARI. Satuan Kerja (Satker) Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II diwakili Toni Kushartono, ST didampingi Camat Kintap, Kabid Dinas PUPR Tanah Laut tinjau secara langsung abrasi pantai di Desa Muara Kintap yang sering disebut warga sekitar (seberang Bugis red) Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Rabu, (23/12/2020).
“Saya bersyukur pasca kejadian itu, pihak-pihak pejabat provinsi dan kabupaten tanggap dengan datang kemari untuk melihat secara langsung titik-titik mana yang segera ditangani” ucap Sahcrudin Anggota BPD Desa Muara Kintap.
Ia sangat berharap kepada pemerintah supaya sesegera mungkin menangani abrasi ini, karena ini sangat mendesak. Kalau tidak, maka rumah warga yang masih tersisa akan rusak juga diterjang ombak dan abrasi akan terus tergerus.
“Karena sudah ada beberapa rumah warga yang rusak parah serta Makam Muslimin dijalan kampung baru ini sudah hilang, sudah tidak bisa terbaca lagi semuanya rata,” tandas Sahcrudin.
Camat Kintap Eko Trianto, S.sos mengungkapkan, abrasi dilokasi tersebut ada dua titik abrasi yang pertama terjadi ditahun 2019. Tepatnya digosong (tanah dataran tinggi red), kami sudah mengajukan usulan pembangunan penanganan abrasi, namun belum sempat terealisasi keburu terjadi abrasi lagi baru-baru tadi.
“Kami akan selalu berkordinasi dengan semua pihak terkait, langkah- langkah apa saja tahap awal yang harus dilakukan, untuk menangani abrasi diwilayah ini” jelasnya.
Sementara ditempat yang sama, Toni Kushartono, ST. Selaku PPK Sungai dan Pantai I menjelaskan, kami disini mewakili kementrian PUPR meninjau secara langsung lokasi abrasi atau dampak gerusan, pasca banjir ROB. Dalam waktu dekat ini kami akan sampaikan kepimpinan untuk segera ditindak lanjuti penanganan abrasi dikampung baru muara kintap ini.
“Kami sudah sempat berkordinasi dengan kepala balai, apabila memang masyarakat memerlukan penanganan segara. Maka kami akan bekerjasama dengan (UP) pihak yang ada didevisi kami, kami akan melakukan penanganan sementara dengan mendatangkan alat, atau pemasangan karung-katung pasir. Selanjutnya kami akan terus berkordinasi dengan kepala Balai dan Pemerintah pusat, karena kalau ini tidak ditangani secepatnya kampung dipesisir ini akan habis semua,” tandasnya. (Tim/SK)
Reporter : Alimudin/aco
Editor : Barlis Irawan, S.sos