SUAKA – PALANGKA RAYA. Banyaknya aksi penolakan dengan keluarnya UU Cipta Kerja di berbagai wilayah di Indonesia yang di motori oleh gerakan Mahasiswa membuat situasi bentrok masa dari kalangan Mahasiswa dan Aparat Kepolisian pada saat aksi.
Penolakan demi penolakan ini memang cukup beralasan ada yang mengatakan bahwa lahirnya UU Cipta Kerja terkesan terburu buru dan dipaksakan ditengah situasi pademi covid 19 masih melanda Indonesia.
Namun ada juga lembaga Kemahasiswaan yang melaksanakan dialog terbuka tercatat selama penolakan UU Cipta Kerja dua kali gelaran dialog dilakulan oleh organisasi mahasiswa dan organisasi kepemudaan.
Satuan Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) Kota Palangka Raya mengelar dialog terbuka yang sekaligus memperinganti hari Sumpah Pemuda di Aula KNPI Provinsi Kalimantan Tengah diruas jalan Tjilik Riwut Km. 2 Kota Palangka Raya.
Sekretaris Sapma PP Kota Palangka Raya Hengky Pratama Putra mengatakan, kami mengelar dialog publik guna membuka ruang seluas mungkin untuk kaum kaum intelektual muda (Pelajar, Pemuda dan Mahasiswa) di Kota Palangka Raya terkait UU Cipta Kerja yang masih di nilai ada nya pasal yang meresahkan ditengah masyarakat secara umum dan Mahasiswa pada khususnya.
Hengky kembali menegaskan bahwa adanya aksi penolakan oleh organisasi Kemahasiswan di Kota Palangka Raya hingga melaksanakan aksi turun kejalan ini merupakan tindakan yang tidak juga salah, itu cara mereka menokak.
Namun izinkan kami dari pengurus Sapma Pemuda Pancasila Kota Palangka Raya juga melakukan kegiatan dalam bentuk lain yaitu melaksanakan dialog publik.
“Apa pun bentuk aksi baik dari pemuda dan juga Mahasiswa ini hanya lah cara menyikapi pasca keluarnya UU Cipta Kerja yang di duga ada pasal yang meresahkan banyak pihak,” tuturnya menegaskan.
Dialog publik ini sekaligus kami gelar dengan peringatan hari sumpah pemuda di tahun 2020 ini.
Dalam waktu dekat kami dari pengurus Sapma Pemuda Pancasila Kota Palangka Raya kembali akan melaksanakan dialog serupa dan mengundang kawan kawan organisasi Kemahasiswaan yang melaksanakan aksi turun ke jalan.
“Kami akan gelar lagi acara serupa dialog publik dalam waktu dekat ini,” pungkas Hengky. (Yohanes Eka Irawanto, SE)