PENANGANAN pandemi Covid-19 di Indonesia akan memasuki babak baru, yaitu vaksinasi, yang diharapkan menjadi langkah ampuh dalam melawan dan menghentikan virus mematikan itu.
Namun, masih banyak perdebatan dan pertentangan terkait dengan vaksinasi tersebut.
Ketua umum Relawan Jokowi alias ReJO HM Darmizal MS menyebutkan, arahan presiden agar vaksinasi tidak terburu-buru sangat tepat. Hal tersebut juga sejalan dengan penjelasan yang disampaikan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, yang juga Ketua MUI non aktif, vaksin dapat disuntikkan kepada masyarakat setelah ada kepastian halalnya.
“Hal ini sangat penting karena mayoritas rakyat Indonesia adalah ummat Islam. Sehingga satu zat yang akan dimasukkan atau disuntikkan kedalam tubuh seseorang haruslah sudah dipastikan halal, aman dan bermanfaat,” ujar Darmizal kepada wartawan suarakalimantan.com, Selasa 3 November 2020.
Putra Minang tersebut mengatakan, penjelasan Presiden yang menyebutkan vaksinasi tidak perlu terburu-buru tersebut menegaskan bahwa Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan lebih berpihak pada kepentingan masyarakat luas diatas kepentingan lainnya.
“Penegasan Presiden tersebut harus kita dukung sepenuhnya. Karena sangat sejalan dengan platform perjuangan RèJO, yaitu berani diatas kepentingan rakyat dan jadikan kebaikan sebagai kebutuhan,” tegas salah satu pendiri partai Demokrat tersebut.
Mengkritisi pengadaan vaksin Covid-19 tersebut, Darmizal berharap, seluruh pembantu Presiden bekerja mengejar prestasi bukan menebar pesona, atau bahkan berhalusinasi menjadi Presiden 2024.
“Rakyat pasti menilai, siapa yang sungguh-sungguh dan ikhlas, dan siapa yang ambil manfaat ditengah kesulitan”.
Menurut alumni UGM Yogyakarta itu, saat ini, semua sudah sangat telanjang dalam seluruh informasi, mudah dicari pembanding atas satu berita sehingga sangat sulit menutupi kepala ikan yang busuk walau disimpan ditempat paling rapat sekalipun.
“Maka sambil menunggu kepastian hadirnya vaksin Covid-19, RèJO mengajak seluruh anak bangsa untuk menjalankan secara konsisten protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan di air mengalir,” pungkas mantan wakil Bendahara ICMI pusat ini. (red)