Pada tanggal 17 September 2020, para jurnalis Filipina dari berbagai media menghadiri forum media online yang diselenggarakan oleh Budaya Surgawi, Perdamaian Dunia, Pemulihan Cahaya (HWPL), yaitu sebuah LSM perdamaian internasional berstatus konsultatif dengan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) .
Dengan topik Peran Media Massa dalam Pembangunan Perdamaian, 5 Narasumber membahas tentang peran vital media dalam pembangunan perdamaian di tengah tantangan yang mereka hadapi terutama pada masa pandemi dan kegelisahan sipil.Peran media adalah dengan berbagi fakta yang akan menumbuhkan perdamaian, sebagaimana orang tua berbagi ilmu yang benar kepada anak-anaknya, yang membangun kepercayaan dan kedamaian di antara keluarga, kata Theofel Santos dari Radyo Veritas. MJ Balaguer dari Diaryong Tagalog juga menekankan bahwa komunikasi, kejujuran, pengertian, cinta, dan rasa hormat adalah penting bagi pers untuk mengejar "perdamaian yang langgeng dan berkelanjutan" tidak hanya di Filipina tetapi di tempat lain di seluruh dunia. Para peserta juga membahas tantangan utama yang mereka hadapi dalam menerbitkan berita yang tepat waktu, riset yang mendalam dari sisi stabilitas keuangan perusahaan media, persaingan antar entitas media, dan kurangnya perlindungan hukum dalam menjalankan kebebasan berbicara. Dalam diskusi terbuka di sesi kedua, mereka juga membahas cara-cara untuk mengatasi tantangan tersebut.
Junex Doronio, mantan direktur dan sekretaris National Press Club, mendorong praktisi media massa “untuk berusaha jujur pada panggilan mereka, untuk melaporkan secara obyektif, tanpa rasa takut atau berhutang budi.” Dia menyatakan bahwa jika jurnalis membebaskan diri dari ketakutan mereka sendiri , maka media massa dapat membantu mewujudkan perdamaian dunia.Di akhir forum, semua jurnalis yang hadir sepakat bahwa jurnalisme yang bertanggung jawab dan faktual sangat penting untuk pembangunan perdamaian.
HWPL akan mengadakan forum media selanjutnya, bertajuk Our Attitude to Deal with the COVID-19 Pandemic in 2020 (Sikap Kita Menghadapi Pandemi COVID-19 di tahun 2020), pada 26 September 2020 yang akan dihadiri oleh para jurnalis dari Hongkong, Indonesia, Nepal, Taiwan, dan Filipina.(edit.asc)