Tanggapan Pemkab Tanah Bumbu, Rencana 10 Ribu Swab Massal Pemprov Kalsel

Rapat Daring Bersama BPBD Provinsi Kalsel turut dihadiri Wakil Bupati Tanbu H. Ready Kambo, diikuti Kepala SKPD terkait di ruang LDR kantor Bupati Tanbu

Suarakalimantan.com – Batulicin. Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu H. Rooswandi Salem saat rapat Dalam Jaringan (Daring) oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GGTP) Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan bersama Walikota, Bupati dan Sekda dari 13 Kabupaten Kota se Kalimantan Selatan Jumat, (24/07/2020).

Menanggapi berbagai strategi yang dipaparkan pihak Pemprov Kalsel.
Dikatakannya, sampai hari ini Tanah Bumbu memiliki peningkatan kesembuhan yang tinggi.
Dari sisi penanganan, sejak awal pihaknya sudah melakukan strategi penanganan yang komprehensif, karena itu pula Tanah Bumbu sempat memiliki angka positif yang cukup tinggi, akibat dari upaya pencarian yang benar benar masif.

“Kita sudah melakukan rapid tes massal sejak awal, kemudian melakukan pemilahan klaster yang merupakan upaya pencegahan sebelum berkembang lebih jauh di masyarakat, maka itu dilakukan karantina terlebih dahulu. Hingga dalam kondisi sekarang, Tanbu sudah mengalami penurunan Kurva dari angka positif Covid-19,” ujar H.Rooswandi Salem Sekda Tanbu.

Kemudian sambungnya, dalam hal penyiapan strategi kendala yang dihadapi pertama yaitu masalah swab, namun pihaknya sudah melakukan upaya sebagai laporan kepada pihak Provinsi dan Kabupaten lain bahwa Tanbu sudah memiliki dua unit PCR yang bisa melakukan tes Swab.

“Pertama kita mendapatkan bantuan dari dana CSR perusahaan yang memberikan 1 unit PCR berikut dengan kelengkapannya. Adapun kapasitas dari PCR perusahaan ini mampu digunakan dalam 92 sample perhari,” urainya.

Kemudian kedua, pihaknya turut bekerjasama dengan litbangkes yang ada di daerah ini serta mengembangkan peralatan yang ada di litbangkes, dengan menambah peralatan penunjang agar bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan Swab.

“Ini pun sudah berjalan dengan kapasitas 46 sample perhari,” jelasnya.

Namun yang jadi permasalahan saat ini terang Rooswandi, dimana pasien yang sempat dikarantina sudah banyak yang menurun, lagi pula dari pasien yang bakal dilakukan  perhari dari dua titik lokasi yang disiapkan. “Artinya kami tidak akan memanfaatkan secara maksimal terhadap dua alat ini,” imbuhnya.

Baca Juga:  Yandi Bersama Agus Terima Gelar Kehormatan Suku Dayak

Sebelumnya pihak Pemkab Tanbu ini sudah sepakat dengan propinsi Kalsel dimana akan menjadikan Tanbu sebagai Lab Swab yang bisa digunakan untuk membantu Kabupaten terdekat.

“Misalnya limpahan data dari Kabupaten lain yang tidak bisa dilakukan propinsi dan pemeriksaanya bisa dilakukan di Tanah Bumbu,” jelas Sekda.

Namun lanjut Sekda, permasalahan nya terletak pada biaya operasional pemeriksaan dari spesimen yang diserahkan.

“Kalau kami yang menyiapkan biaya operasional untuk melakukan pengecekan terhadap sample dari Kabupaten lain tentunya menjadi pertimbangan lagi, tapi kalau untuk masyarakat Tanah Bumbu sendiri kami akan membiayai seluruh biaya lab untuk masyarakat kami,” tandasnya.

Untuk spesimen daerah lain, diharuskan ada kebijakan sharing biaya, kerena berdasarkan perhitungan satu kali pemeriksaan Swab ini memerlukan sekitar Rp. 1.700.000 biaya yang harus dikeluarkan.

Meski demikian, Rooswandi memohon kepada pihak provinsi agar mengkoordinasikan terkait kebijakan Sharing biaya tersebut.
“Kalau memang Lab PCR yang disiapkan ini bisa dimanfaatkan, kita siap membackup apapun kebutuhan untuk penunjang bagi provinsi. Sementara kami sampaikan dua buah alat ini berada di Kecamatan Angsana yang lebih dekat Satui dan satunya dipusat kota Batulicin,” pungkasnya. (barlis)

Sumber : Komenfo Tanbu

Dibaca 39 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top