Persepsi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lakukan Rapat Terbatas Tentang Covid-19

SUAKA – KOTABARU. Pandemi Covid-19 di indonesia kini menjadi perhatian publik sehingga berbagai persepsi pun bermunculan baik di sosial media maupun dilingkungan masyarakat ditambah lagi dengan bermuculan berita berita hoaxs yang tidak bisa dipertanggung jawabkan nilai kebenarannya.

Sebelum hal tersebut terjadi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sepakat untuk mengadakan Rapat terbatas dalam rangka persamaan persepsi antar tokoh ulama dan tokoh agama dalam menyikapi perbedaan pendapat, acara berlangsung diruang Rapat Kantor Kecamatan Kekumpang Hilir Kabupaten Kotabaru Kalsel, Kamis (08/04/2020).

Acara dipimpin langsung oleh Camat dan didampingi Kapolsek dan sebagai nara sumber Ketua MUI dan Ketua FKUB Provinsi.

Dengan menghadirkan para Tokoh ulama dan Agama diantaranya Ketua NU, Muhammadiyah, LDII, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, LSM serta Media.

Ketua (MUI) H. Hariyanto dalam sambutannya mengatakan” Kalau di negara lain sepeti saudi, mesir dan lainya mereka hanya mendapatkan musibah pandemi virus corona tapi kalau di indonesia sendiri mendapat ada dua musibah sekaligus selain wabah virus corona juga potensi terpecahan umat kenapa demikian karena di negara – negara lain itu mereka tunduk pada Fatwa ulama yang bermusyawarah bukan ulama yang berpendapat secara pribadi dan itu menjadi viral.

Parahnya akibat dari pendapat secara pribadi ini membuat suasana menjadi kacau seperti yang saya lihat di sosial media antara yang jum’atan dan tidak sampai ada yang saling caci maki dan kafir mengafirkan kalau sampai 3 kali tidak sholat jumat,” tuturnya.

lanjutnya,” MUI ini terdapat didalamnya para ulama yang bermusyawarah seperti NU, Muhammadiyah, LDII, serta lainnya dan itu merupakan Representasi dari semuanya, maka mohon hal ini disikapi secara positif dan bersatu
serta mari kita taati aturan Ulil Ambri atau pemimpin,” harapnya.

Baca Juga:  Kecamatan Pulau Laut Tengah Gelar Temua Karya Karang Taruna (TKKT)

Hal serupa juga di sampaikan oleh Ketua FKUB Provinsi Suhartono, “perlunya menyamakan persepsi ini demi kepentingan kita bersama dalam rangka memutus penyebaran wabah virus corona ini, jadi apa yang sudah di putuskan dari para ulama dan umara serta pemerintah agar kita taati bersama jangan sampai menimbulkan kegaduhan atau perbedaan persepsi dan sebagainya agar semua bisa berjalan dengan baik,” harapnya.

Camat Kelumpang Hilir Johanuddin, S.pd, MM mengharapkan,” Penanganan suatu masalah mesti ada partisifasi masyarakat dan para pemuka agama namun dalam hal ini sangat di harapkan agar ada persamaan persepsi untuk menghindari kesalah pahaman di masyarakat itu sendiri, maka sudah sepatutnya kita sebagai pemimpin memberikan pemahaman supaya tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan intinya kita saling sinergi dalam mendukung apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah demi terputusnya penyebaran virus tersebut yang mana saat ini daerah kita berstatus darurat menjadi status siaga kemudian menjadi normal kembali,” Pungkasnya. (Syir/dam).

Dibaca 31 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top