SUAKA – KOTABARU. Sekolah Menengah Atas (SMA) Nahdatul Wathan, sangat memilukan, tapi pelajar tidak pernah merasa kecewa memiliki gedung yang tak layak untuk menimbah ilmu, sekolah ini bertempat desa subur makmur kecamatan pulau laut barat Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Minggu (23/02/2020).
Menurut Kepala Sekolah Nahdatul Wathan Nurdin Arifin S.pd. Mengatakan bahwa para dewan guru merasa bangga melihat anak – anak semangat belajar walaupun gedung tempat belajar tidak layak menerima pelajaran.
Kami bersama yayasan tidak pernah merasa bosan membuat proposal untuk mengusulkan kepada pihak pemerintah atau pihak swasta siapa tahu ada yang tergugah hatinya untuk membantu anak bangsa yang tidak memiliki kemampuan untuk sekolah diluar daerah, mengingat orang tuanya tidak mampu membiayai sekolah walaupun sekolah gratis tapi biaya hidup orang tua hanya pas – pasan. Ungkap Nurdin.
Nurdin. Merasa sedih melihat anak – anak belajar dan hati merasa menangis seolah – olah ingin berontak tapi apalah, karena tidak berdaya, begitu pula ketua yayasan tak bisa lagi bicara sewaktu awak media ini minta untuk di wawancarai, tentang nasib anak – anak waktu belajar.
“Ungkap Nurdin. yang paling menyedihkan sewaktu anak – anak sedang belajar, hujan turun terpaksa harus bergeser sedikit agar dapat konsentrasi menerima pelajaran”.
Perlu juga kita beritahu, bahwa anak – anak yang belajar disekolah ini bukan saja masyarakat desa subur makmur tapi ada tiga desa tetangga yang datang bersekolah di SMA Nahdatul Wathan, yang orang tuanya tidak bisa menyekolahkan di ibukota kecamatan dan juga di Ibukota Kabupaten Kotabaru.
Wartawan suarakalimantan.Com mencoba konfirmasi Kepala Desa Subur Makmur, Zaefudin Zohri, menjelaskan, Sekolah SMA Nahdatul Wathan pernah membuat proposal melalui dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Kalimantan Selatan tapi jawaban waktu itu, yayasan milik kami belum diterima karena waktu itu data dukung yayasan masih ada persyaratan yang belum lengkap.
“Termasuk juga Ketua DPRD Provinsi waktu itu juga dibuatkan proposal, tapi sampai sekarang belum ada jawaban, memang sangat menyedihkan, tapi saya tidak pernah bosan untuk ingin memajukan sekolah tersebut”. Tandasnya (wan/dam).